Mobil Listrik Tiongkok Ancam Volkswagen, Tesla Tetap Berjaya

Kamis, 02 Mei 2024 | 18:10 WIB
Mobil Listrik Tiongkok Ancam Volkswagen, Tesla Tetap Berjaya
All-New BYD e6 Electric, salah satu produk produsen mobil listrik BYD Tiongkok [BYD India].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia menambahkan, produsen mobil terkemuka di Eropa selama berbulan-bulan harus menghadapi ancaman yang semakin besar dari pabrikan Tiongkok. Di mana produk mobil listrik harga ekonomisnya perlahan-lahan mulai masuk ke Benua Biru. Sampai akhirnya perusahaan sekaliber Volkswagen pun tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dalam perang harga.

Sebagai catatan, Volkswagen Group sendiri, seperti Stellantis memayungi sederet brand tersohor dari lima negara Eropa. Yaitu Volkswagen, Volkswagen Commercial Vehicles, ŠKODA, SEAT, CUPRA, Audi, Lamborghini, Bentley, dan Porsche, serta Ducati.

Kekinian, Komisi Eropa tengah menggodok hasil penyelidikan terhadap praktik-praktik antipersaingan dengan Tiongkok. Termasuk alasan mengapa harga mobil listrik Negeri Tirai Bambu demikian murah di pasaran.

Harapannya, kejelasan ini bisa memberikan solusi bagi brand Eropa. Juga mengkaji profitabilitas yang menggiurkan dari kendaraan listrik Tiongkok di Eropa, di mana tarif yang tinggi sebesar 50 persen mampu mempengaruhi penjualan Volkswagen dan berbagai merek di benua mereka sendiri.

Di sisi lain, penjualan mobil listrik telah melambat beberapa kuartal, membuat para produsen lengah setelah investasi besar-besaran mendorong pengalihan produksi ke kendaraan masa depan.

Di Jerman, pendaftaran EV baru menurun 28 persen pada tahun ini hingga Maret, sementara di Norwegia, pendaftaran kendaraan berkurang setengahnya.

Ada beberapa kendala yang menghambat transisi ke kendaraan listrik. Calon konsumen yang skeptis terhadap EV terbukti lebih sulit untuk melakukan konversi daripada yang diperkirakan.

Turunnya harga bahan bakar juga telah mengurangi insentif ekonomi untuk beralih ke mobil listrik.

Sementara itu, nilai jual kembali kendaraan listrik yang mengecewakan juga memaksa beberapa pengemudi untuk menunda konversi, menunggu kemajuan teknologi yang lebih bisa diterima oleh pemahaman mereka.

Baca Juga: Perempuan di Bisnis Pariwisata: Terhambat Ketidaksetaraan Gender dalam Struktur Sosial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI