Dalam mendukung sertifikasi ini, PT TMMIN sudah bekerja sama dengan lembaga terkait untuk pemenuhan nilai daya saing karyawan.
Salah satu contoh nyata yang dilakukan oleh TMMIN adalah mengadakan sekolah vokasi selama enam bulan untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Jadi kalau kita lihat, yang punya sertifikat itu 95 persen terserap dan diakui yang menerima. Soft skill juga ada, seperti bahasa Inggris. Biasanya dibekali untuk tugas ke luar Indonesia," tandasnya.