Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2024 dengan menggelar acara di PT Puninar Logistic, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (1/5/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan pada peringatan Hari Buruh tahun ini, Kemnaker mengusung tema ‘Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh Yang Kompeten’ dengan Tag line 'MayDay is 'Terampil' 'Day''.
Ida menekankan, selaras dengan tema May Day tahun ini, penting bagi para pekerja untuk terus meningkatkan skill dan kompetensi dan hal tersebut harus terus dimiliki pekerja dan buruh.
“Tema ini juga berangkat dari keinginan kita bersama untuk terus menjadikan peningkatan kompetensi sebagai salah satu jawaban pasti dari tantangan industri 4.0,” ucap Menaker Ida.
Baca Juga: KATANYA: Hari Buruh Menjadi Hari Libur Nasional, Ini Faktanya!
Ia menuturkan, masa depan dunia ketenagakerjaan akan dipenuhi dengan dinamika dunia usaha dan dunia industri yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi. Hal tersebut tercermin dari kondisi saat ini yang telah memasuki era digitalisasi.
Oleh karena itu menurut Ida, masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja/buruh, yang mana hal tersebut akan berperan besar terhadap daya saing bangsa.
“Masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh kita. Oleh karenanya, secara khusus, saya mengajak teman-teman pekerja/buruh untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi dan daya saing,” kata Ida Fauziyah.
Menurut Ida Fauziyah, peningkatan kompetensi dan daya saing pekerja/buruh memiliki 2 tujuan utama bagi pekerja/buruh. Pertama, meningkatkan keterampilan, keahlian, kemampuan, dan kapasitasnya sehingga dia mampu meningkatkan karirnya.
Kedua, peningkatan kompetensi dan daya saing bertujuan untuk membekali diri dengan berbagai keterampilan dan kompetensi yang dapat digunakan untuk alih profesi.
Dua hal tersebut menurutnya sangat penting agar pekerja/buruh dapat terus survive menghadapi dinamika dunia ketenagakerjaan yang semakin dinamis dan kompetitif.
Menurutnya, salah satu yang harus dilakukan adalah terus menerus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimana harus lebih baik dibanding negara lain.
“Targetnya di Asean kita harus memiliki SDM terbaik yang kemudian ditingkatkan ke level asia bahkan dunia,” ungkap Menaker.
Menaker Ida juga tidak bosan mendorong komitmen dari semua pihak tidak hanya pekerja, buruh tapi juga pengusaha untuk membantu pemerintah yang terus membuat program peningkatan kompetensi.
“Perusahaan juga diharapkan turut melakukan program peningkatan kompetensi tersebut yang tidak hanya dilakukan kepada pekerja tapi ke calon pekerja atau bahkan pelajar. Saya mengajak serikat pekerja, serikat buruh turut serta berpartisipasi mendorong inovasi digital dan peningkatan kualitas sumber data manusia di perusahaan,” papar Ida.
Ia menambahkan bahwa saat ini dunia ketenagakerjaan dihadapkan pada beberapa tantangan di industri 4.0, terutama digitalisasi.
“Kondisi digitalisasi menuntut kita, pengusaha, para pekerja untuk memperkuat kemitraan. Perusahaan harus berbenah agar proses bisnisnya menyediakan layanan digital yang baik karena konsumen selalu meminta kecepatan pelayanan prima yang mutakhir,” terang Menaker.
Ia mengingatkan, perusahaan yang tertinggal dalam inovasi digital bisa jadi akan kalah dengan kompetitornya.
“Oleh karena itu jangan sampai peluang yang ada di dalam negeri diambil oleh perusahaan luar karena kita kalah dalam kecepatan pelayanan,” pungkas Menaker Ida.