Suara.com - BUMN-BUMN mulai serius mengembangkan ekosistem energi terbarukan dengan menggunakan kendaraan listrik dalam operasionalnya sehari-hari. Hal ini setelah delapan perusahaan pelat merah komitmen menggunakan kendaraan listrik hingga pengembangan industri baterai listrik.
Delapan BUMN itu diantaranya, Indonesia Battery Corporation (IBC), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pupuk Indonesia Utilitas, PT Len Industri (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT INKA (Persero), dan PT Prima Armada Raya.
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabin Indrajad Hattari mengatakan, kerja sama ini tak hanya pengembangan baterai listrik, tetapi juga untuk pembangunan ekosistem energi terbarukan.
"Kami harapkan MoU ini dapat segera ditindaklanjuti melalui berbagai langkah nyata yang dapat mendukung pencapaian net zero emission di berbagai sektor. Kami juga mendorong agar BUMN lainnya, dapat turut berkolaborasi untuk mengakselerasi transisi energi di lingkungan BUMN," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Baca Juga: Siasat BUMN Semen Ciptakan Pengelolaan Tambang Berkelanjutan
Seperti diketahui, bahwa Pemerintah mengusung tercapainya Net Zero Emission pada tahun 2060 sehingga langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kebijakan Pemerintah tersebut melalui berbagai inisiatif pembangunan diantaranya new energy ecosystem yang saat ini mulai dikembangkan oleh IBC.
Di mana sebelumnya, Kementerian BUMN telah menggalakkan adopsi kendaraan listrik untuk kegiatan operasional.
Sementara, Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengatakan, akselerasi dari implementasi ekosistem energi terbarukan ini sejalan dengan semangat dan mandat yang diberikan oleh Menteri BUMN kepada IBC untuk menjadi dalam pengembangan regional EV and battery hub.
Ini juga berkesinambungan dengan pengembangan industri hilirisasi nikel terintegrasi yang saat ini dilakukan oleh IBC.
"IBC mengajak seluruh pihak, baik BUMN, badan Pemerintah dan Swasta serta berbagai stakeholders lainnya untuk turut berkolaborasi dalam memperluas ekosistem baterai dan kendaraan listrik dengan tujuan mengimplementasikan new energy ecosystem demi masa depan yang berkelanjutan dan lebih hijau sehingga tercipta Clean & Sustainable Future untuk kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik," jelas dia.
Baca Juga: Peningkatan Penggunaan SPKLU PLN saat Mudik Lebaran di Sulawesi Melesat 300 Persen
Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial IBC, Reynaldi Istanto menyebut, langkah awal inisasi ekosistem energi terbarukan di tahun 2024 yang direncanakan meliputi penggunaan motor trail listrik untuk area perkebunan, penggunaan baterai lithium ion untuk telco.
Kemudian, implementasi fleet motor listrik dan bus listrik untuk area pariwisata, penggunaan battery cell IBC untuk industri pertahanan, dan implementasi battery energy storage untuk penggunaan di kereta api.
"Selain berpotensi untuk mereduksi emisi karbon, implementasi new energy ecosystem ini sekaligus menjadi market creation dari hilirisasi baterai nikel yang dilakukan oleh IBC, serta membuka peluang industri domestik dan penyerapan tenaga kerja melalui lokalisasi industri ekosistem tersebut," pungkas Reynaldi.