Suara.com - Rush Money pernah muncul dan populer pada fase awal pandemi Covid-19 lalu, di tahun 2020. Belakangan istilah ini kembali muncul dan jadi sorotan.
Pengertian Rush Money
Rush money mengacu pada sebuah fenomena ketika masyarakat melakukan penarikan tunai dari bank, yang terjadi serentak dan bersamaan dalam jumlah yang besar.
Namun di sisi lain hal ini dapat membuat likuiditas bank menjadi terganggu. Bank secara praktis dapat mengalami pengurangan aliran dana yang signifikan di waktu bersamaan, dan berada di fase krisis tunai yang dapat membuat sistem perbankan menjadi kacau.
Baca Juga: Perputaran Cuan MotoGP Mandalika Rp 4,5 T: KEK Pentaskan JDM Funday 2024
Beberapa hal dapat memicu terjadinya fenomena ini. Antara lain:
- Terjadinya keresahan atau kepanikan yang berlebihan di masyarakat
- Ketidakmampuan bank dalam mengelola dana dalam keadaan genting
- Adanya suara yang memprovokasi hal ini terjadi
- Keadaan ekonomi secara nasional atau umum yang kurang baik
Jika ditelusuri lebih jauh akan terdapat banyak sekali faktor penting yang dapat memicu terjadinya kondisi ini. Namun demikian secara singkat dapat Anda cermati pada empat poin singkat di atas tadi.
Lalu Apa Dampaknya?
Ketika rush money terjadi, terdapat beberapa dampak utama yang akan dirasakan, baik dari sisi perbankan atau dari sisi masyarakat sebagai nasabah.
- Pertama, secara praktis bank akan kekurangan uang dalam bentuk tunai dan dapat mengalami kebangkrutan. Ketiadaan uang tunai ini akan membuat aktivitas bisnis bank dan kegiatan operasional kacau
- Kedua, merugikan nasabah secara umum. Mengapa? Sebab simpanan jangka panjang yang dimiliki seperti deposito juga akan ditarik sebelum jatuh tempo, sehingga nilainya turun dan masyarakat masih harus membayar pinalti yang diberikan
- Ketiga, membuat perekonomian menjadi rentan. Penarikan uang tunai dalam jumlah besar akan membahayakan pelaku usaha dan ekonomi, sebab uang tidak akan berputar
- Keempat, hanya membawa keuntungan untuk provokator yang menjadi dalang fenomena ini. Mengapa? Sebab provokator akan mengambil keuntungan dari fluktuasi kurs dan indeks saham akibat kepanikan masyarakat
Sangat disarankan untuk memahami kondisi ekonomi sebelum menentukan langkah selanjutnya. Jangan mudah terbawa isu atau gosip yang membuat Anda terburu-buru mengambil keputusan.
Baca Juga: Di Balik Kepergian Sang Legenda, Terkuak Riwayat Kesehatan Mooryati Soedibyo
Penarikan secara besar-besaran justru akan merugikan masyarakat sebagai pemilik aset.
Kontributor : I Made Rendika Ardian