Menlu AS Tuduh China 'Cawe-cawe' Pemilu Amerika Serikat: Kami Ada Buktinya

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 28 April 2024 | 08:23 WIB
Menlu AS Tuduh China 'Cawe-cawe' Pemilu Amerika Serikat: Kami Ada Buktinya
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengungkapkan pada Jumat (26/4) bahwa China diduga mencoba untuk "memengaruhi dan ikut campur" dalam pemilu AS yang akan datang.

"Dalam garis besar, kami telah melihat bukti adanya upaya untuk memengaruhi dan bisa dikatakan campur tangan, dan kami ingin memastikan bahwa upaya semacam itu dihentikan secepat mungkin," ungkap Blinken, via Antara yang dikutip dari Xinhua.

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam wawancara dengan stasiun televisi CNN saat akhir kunjungannya selama tiga hari di China.

Selama kunjungan tersebut, Blinken bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan beberapa pejabat China untuk membahas sejumlah isu antara kedua negara, termasuk regulasi teknologi AS dan sikap China terhadap Rusia.

Baca Juga: Demo Bela Palestina, Mahasiswa OSU Dipukul hingga Disetrum Polisi: 12 Orang Ditangkap

Menteri Luar Negeri AS tersebut juga mengatakan bahwa dalam diskusinya dengan Xi, dia menyoroti peringatan sebelumnya dari Presiden Joe Biden agar tidak mencampuri pemilu AS tahun 2024.

"Campur tangan apa pun oleh China dalam pemilu kami adalah sesuatu yang kami perhatikan dengan sangat hati-hati dan sama sekali tidak dapat kami terima, jadi saya ingin memastikan bahwa mereka mendengar pesan itu lagi," ujarnya.

Pada pemilu 2018, mantan Presiden Donald Trump juga menuduh China mencoba ikut campur dalam pemilu sela menyangkut perselisihan perdagangan dengan pemerintahannya.

Beijing secara konsisten menekankan kebijakannya untuk tidak ikut campur dalam pemilu AS, dengan mengutip prinsip menghormati urusan dalam negeri negara lain.

Namun, entitas yang terkait dengan China, termasuk mereka yang diduga memiliki kaitan dengan Beijing, telah menghadapi tuduhan campur tangan politik di negara-negara seperti Kanada.

Baca Juga: Tak Sampai Dua Putaran, Anggaran Pemilu 2024 Sisa Rp12,3 Triliun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI