Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sisa anggaran penyelenggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mencapai Rp12,3 triliun.
Sri Mulyani mengatakan secara rinci total anggaran pemilu 2024 mencapai Rp38,3 triliun dari pagu, sementara anggaran yang sudah digunakan mencapai Rp26 triliun.
"Tahun 2024 ini Rp 38,3 triliun dan sudah terbelanjakan Rp 26 triliun. Artinya hampir 70%, 67,9% sudah terbelanjakan karena memang Pemilu pada Februari ini mengharuskan belanja yang ada di depan atau front loading," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Jumat (26/4/2024).
Dengan pemilu yang sudah selesai ini, Sri Mulyani berharap pertanggungjawaban belanja sudah mulai disusun oleh pemakai anggaran.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut RI Berisiko Kena Imbas Konflik Iran-Israel, Harga BBM Naik di Mei?
"Jadi untuk pemilu ini karena sudah selesai, kita harapkan nanti pertanggungjawaban dari belanjanya mulai akan disusun," ucapnya.
Dari realisasi belanja pemilu Rp26 triliun, penggunaannya terbagi untuk KPU dan Bawaslu sebesar Rp23,8 triliun.
Anggaran itu untuk operasional dan honorarium badan-pengawas Adhoc, pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan-pengawasan pemungutan dan penghitungan suara, kebutuhan sarana IT pemilu, pengawasan logistik, sampai penanganan pelanggaran penetapan hasil Pemilu.
Kemudian melalui 14 K/L lain sebesar Rp 2,2 triliun untuk pengamanan pemilu serta pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, pemenuhan almatsus pengamanan pemilu, layanan penanganan pengaduan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, hingga pemantauan persidangan perkara Pemilu.
Baca Juga: Jusuf Kalla Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Kita Terima Kenyataan