Klaster Mangga Gedong Gincu di Desa Cipicung Makin Sejahtera Berkat Program BRI Klasterku Hidupku

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Klaster Mangga Gedong Gincu di Desa Cipicung Makin Sejahtera Berkat Program BRI Klasterku Hidupku
(Dok: BRI)

Sejak beralih membudidayakan mangga Gedong Gincu, perekonomian masyarakat mulai meningkat.

Suara.com - Indonesia ternyata memiliki masyarakat yang melek potensi dan mampu mengembangkan potensi itu menjadi ladang usaha yang menguntungkan. Salah satunya masyarakat di Dusun Cihanyir Landeuh.

Masyarakat dusun yang terletak di kawasan Desa Cipicung, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini merupakan produsen buah-buahan sejak lama. Komoditas yang paling dikembangkan masyarakat di sini, utamanya jenis mangga Gedong Gincu.

Anang Suana, yang merupakan Ketua Klaster Petani Mangga Anugrah Buah mengatakan, sebelum mangga Gedong Gincu dikembangkan, masyarakat di desa ini mencari penghidupan dari bercocok tanam, bersawah atau berkebun. Perlahan tapi pasti, masyarakat mulai mengembangkan mangga Gedong Gincu, yang ternyata banyak diminati. Aktivitas masyarakat yang tadinya bersawah, kemudian beralih ke Gedong Gincu.

Sejak beralih membudidayakan mangga Gedong Gincu, perekonomian masyarakat mulai meningkat. Anang mengatakan, semakin banyak masyarakat Dusun Cihanyir Landeuh yang mulai ikut mengembangakan varietas ini.

Baca Juga: Proaktif Dalam Pelayanan Haji, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025

Sampai kemudian, Bank Rakyat Indonesia (BRI) melihat potensi ini, dan menjadi mitra masyarakat dalam mengembangkan bisnis mangga Gedong Gincu. Menurut Anang, BRI menginisiasi pembentukan Klaster Anugrah Buah, yang saat ini sudah terbentuk.

“Pembentukan Klaster Anugrah Buah diinisiasi oleh BRI. Dukungan pertama yang diberikan BRI pada klaster ini berupa barang, yaitu box, mesin steam, mesin tasko, dan selang untuk penyemprotan (hama),” ujarnya.

Bentuk bantuan tak berhenti sampai di situ. Anang mengatakan, melalui Program BRI Klasterku Hidupku, bank BUMN ini juga memberikan pelatihan bagi para petani mangga Gedong Gincu untuk bisa menerima pembayaran secara digital.

“Dari segi pembayaran, kami dipermudah dengan QRIS. Pembayaran dengan menggunakan BRImo mempermudah anggota untuk bertransaksi,” ujar Anang.

Di tempat terpisah, Nunung Komalasari, yang merupakan salah satu anggota Klaster Anugrah Buah menyampaikan bahwa sejak BRI memberikan bimbingan kepada masyarakat di desanya, ia merasakan keuntungan.

Baca Juga: Ciptakan Pengusaha Berdaya Saing Global, UMKM Songket Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional

“Jadi petani mangga kurang lebih 7 tahun. Saya punya kebun mangga sendiri, luasnya kurang lebih 1 hektare. Saya menjadi anggota klaster mangga Gedong Gincu kurang lebih 2 tahun. Fasilitas yang kami terima, antara lain peminjaman permodalan dari BRI berupa KUR,” ujarnya.