Angkot Listrik Kota Bogor Minim Penumpang, Perlu Evaluasi Dishub

Jum'at, 26 April 2024 | 07:18 WIB
Angkot Listrik Kota Bogor Minim Penumpang, Perlu Evaluasi Dishub
Pemasangan rambu pemberhentian angkot listrik di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/3/2024). [ANTARA/Shabrina Zakaria]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Kamis (4/4/2024), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan kick off uji coba lima unit angkot listrik jurusan Cidangiang-Suryakencana, yang akan running atau berjalan tiga bulan ke depan. 

Dikutip dari kantor berita Antara, ada 30 titik pemberhentian angkot listrik di rute sepanjang 13 km.

Ada pun sistem pembayaran angkot listrik ini nontunai menggunakan kartu berbayar elektronik. 

Sampai memasuki pekan ketiga uji coba, Dishub Kota Bogor menyebut jumlah penumpang masih minim karena sistem pembayaran elektronik yang belum lengkap.

Baca Juga: Ini Dia 5 Tips Sebelum Memulai Usaha Laundry Menurut Kredit BRIguna untuk Bisnis Bisa Berkembang Pesat!

Kekinian, Komisi III DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor untuk mengevaluasi kembali pelaksanaan uji coba angkutan kota (angkot) listrik yang sudah berjalan sejak 4 April 2024 itu.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zenal Abidin di Kota Bogor, Kamis, mengatakan jumlah penumpang yang sangat minim diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi Dinas Perhubungan atau Dishub. 

Terlebih, sejak awal pihaknya sudah memberi masukan Dishub agar tidak tergesa-gesa melakukan uji coba.

“Dengan jumlah penumpang yang masih sangat minim, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi yang nantinya akan kami bahas bersama dengan Dishub dalam rapat kerja berikutnya,” ujar Zenal Abidin.

Ia pun mengingatkan Dishub, agar program angkot listrik ini tidak merugikan pengusaha angkot di Kota Bogor yang sudah ada bertahun-tahun.

Baca Juga: Obituari Mooryati Soedibyo: Pebisnis Mustika Ratu yang Masuk Daftar Perempuan Indonesia Berpengaruh

“Jangan sampai merugikan pengusaha angkot yg sudah bertahun-tahun, atau yang punya satu angkot: bagaimana nasibnya ke depan?” tandas Zenal Abidin.

Persoalan transportasi di Kota Bogor sendiri akan menjadi fokus pembahasan Komisi III di sisa akhir tahun periode 2019-2024.

Zenal Abidin menyatakan bahwa ia memahami betul transportasi umum merupakan kebutuhan dasar di Kota Bogor sebagai penyangga Jakarta,di mana moda transportasi harus terintegrasi dengan baik, agar masyarakat menjadi nyaman.

“Tentunya ini sejalan dengan Peraturan Daerah Transportasi yang sudah kami sahkan tahun lalu, sekaligus mengurangi polusi udara dari banyaknya kendaraan pribadi,” kata Zenal Abidin.

Ia pun mengajak warga untuk beralih ke transportasi publik yang ada di Kota Bogor. Mulai dari angkot, angkot listrik, hingga Biskita Transpakuan.

“Sambil kami dari pemerintah terus memperbaiki sistem transportasi di Kota Bogor,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI