Simak Emak-emak, Ini Tips Kelola Keuangan di Saat Barang-barang Mahal Imbas Rupiah Loyo

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 24 April 2024 | 14:35 WIB
Simak Emak-emak, Ini Tips Kelola Keuangan di Saat Barang-barang Mahal Imbas Rupiah Loyo
Kesalahan Kelola Keuangan Pebisnis (Unsplash/Micheile Henderson)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi rupiah yang loyo terhadap dolar AS ini sangat berimbas pada harga-harga barang yang tinggi. Khususnya, barang-barang impor seperti elektronik, hingga bahan pokok akan mengalami kenaikan harga saat rupiah melemah.

Sehingga, emak-emak sebagai pemegang keuangan keluarga, perlu cermat untuk mengelola dana. Hal ini agar pengeluaran tidak membengkak selagi pendapatan masih segitu-gitu aja.

Pisahkan anggaran

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari memberikan tips kelola keuangan, di mana emak-emak perlu memisahkan anggaran-anggaran.

Baca Juga: Pelemahan Rupiah Mereda, Pagi Ini Kuat Hadapi Dolar AS

Misalnya, jika emak-emak memiliki usaha, maka perlu memisahkan dana keperluan sehari-hari dengan dana usaha yang didapat. Jangan dicampur-campur, karena justru itu yang membuat adanya pembekakan biaya.

Artis Lulusan S3. (Instagram/@fridericawidyasari)
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari. (Instagram/@fridericawidyasari)

Merinci anggaran

Begitu juga, emak-emak harus memiliki rincian dalam anggaran belanja, sehingga lebih terukur dan bisa terpantau.

"Dari bisnis untung atau dapat income pemasukan, kemudian belum hitung biaya-biaya, udah kemudian uangnya keluar untuk keluarga dan lain-lain, nah itu harus dipisahkan," ujar Kiki sapaan akrabnya, yang dikutip, Rabu (24/4/2024).

Punya dana darurat

Baca Juga: Perhatian Emak-emak! Jangan Andalkan Anak di Masa Tua

Langkah selanjutnya, emak-emak harus memiliki dana darurat, jika kondisi harga barang-barang yang naik-turun. Setidaknya, dana darurat ini sebesar 3 - 6 kali dari pengeluaran setiap bulan.

Dengan begitu, emak-emak sudah siap dana jika memang harga barang tiba-tiba melonjak tinggi imbas nilai tukar rupiah yang ambruk.

"Tapi orang beda-beda tergantung berapa jumlah anak, kebutuhan setiap bulan dan lain-lain," jelas Kiki.

Prioritaskan belanja primer

Kiki menganjurkan, emak-emak harus memprioritaskan pengeluaran kebutuhan sehari-hari terlebih dahulu, sebelum shoping di e-commerce.

"Terakhir, sisakan dana untuk ditabungkan serta diinvestasikan, jadi untuk melawan inflasi, kita ajari untuk investasi," pungkas dia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI