Suara.com - Kondisi rupiah yang loyo terhadap dolar AS ini sangat berimbas pada harga-harga barang yang tinggi. Khususnya, barang-barang impor seperti elektronik, hingga bahan pokok akan mengalami kenaikan harga saat rupiah melemah.
Sehingga, emak-emak sebagai pemegang keuangan keluarga, perlu cermat untuk mengelola dana. Hal ini agar pengeluaran tidak membengkak selagi pendapatan masih segitu-gitu aja.
Pisahkan anggaran
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari memberikan tips kelola keuangan, di mana emak-emak perlu memisahkan anggaran-anggaran.
Misalnya, jika emak-emak memiliki usaha, maka perlu memisahkan dana keperluan sehari-hari dengan dana usaha yang didapat. Jangan dicampur-campur, karena justru itu yang membuat adanya pembekakan biaya.

Merinci anggaran
Begitu juga, emak-emak harus memiliki rincian dalam anggaran belanja, sehingga lebih terukur dan bisa terpantau.
"Dari bisnis untung atau dapat income pemasukan, kemudian belum hitung biaya-biaya, udah kemudian uangnya keluar untuk keluarga dan lain-lain, nah itu harus dipisahkan," ujar Kiki sapaan akrabnya, yang dikutip, Rabu (24/4/2024).
Punya dana darurat
Baca Juga: Pelemahan Rupiah Mereda, Pagi Ini Kuat Hadapi Dolar AS
Langkah selanjutnya, emak-emak harus memiliki dana darurat, jika kondisi harga barang-barang yang naik-turun. Setidaknya, dana darurat ini sebesar 3 - 6 kali dari pengeluaran setiap bulan.