"Ane akhirnya tutup line telpon di rumah padahal nomor cantik, abis rugi, gak dipakai tapi bayar abonemen tiap bulan selama bertahun tahun," timpal akun lainnya.
Ada pula warganet yang menganggap hal itu sebagai fenomena biasa. "Udah biasa itu om. Putus aja," sebut akun terkait.
TLKM memiliki minimal empat sumber pendapatan yang berbeda, termasuk Mobile (layanan seluler seperti telepon, internet, SMS, interkoneksi), Consumer (layanan telepon tetap dan layanan Indihome), Enterprise (layanan telepon, data/internet, teknologi informasi, dan layanan lain seperti call center, e-health, e-payment, dll), serta Wholesale and International Business.
Tarif telepon tetap diatur oleh Peraturan Menkominfo No. 5/2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, yang mencakup biaya aktivasi, biaya langganan bulanan, biaya penggunaan, dan biaya tambahan.
Telkomsel, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh TLKM sebesar 70%, mencatatkan pendapatan sebesar Rp102,4 triliun pada 31 Maret 2024 dari segmen Mobile dan Consumer. Digital Business juga berkontribusi dengan pendapatan sebesar Rp78,5 triliun, menyumbang 88,0% dari total pendapatan.
Jumlah pelanggan seluler Telkomsel mencapai 159,3 juta dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) mencapai 8,7 juta pada akhir 2023.
Redaksi Suara.com sudah mencoba menghubungi VP Corcom Telkom, Andri Sasongko, terkait isu tersebut, namun belum menerima respon hingga saat ini.