Merugi, 7 Toko Emiten Ritel Milik Orang Terkaya RI 'Ranch Market' Resmi Tutup

Jum'at, 19 April 2024 | 17:13 WIB
Merugi, 7 Toko Emiten Ritel Milik Orang Terkaya RI 'Ranch Market' Resmi Tutup
Ilustrasi. Toko ritel yang terkenal dengan nama Ranch Market ini ternyata mencatat kewajiban atau utang jangka pendek melebihi aset lancar sebesar Rp144,1 miliar pada tahun 2023.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emiten ritel yang dimiliki Grup Djarum yakni PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) terpaksa menutup 7 toko miliknya karena tidak dapat memenuhi persyaratan keuangan yang dipersyaratan bank sehubungan fasilitas pinjaman.

Toko ritel yang terkenal dengan nama Ranch Market ini ternyata mencatat kewajiban atau utang jangka pendek melebihi aset lancar sebesar Rp144,1 miliar pada tahun 2023.

Hal itu terungkap dalam laporan keuangan RANC yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti dikutip Jumat (19/4/2024).

Terlebih, RANC mencatakan kewajiban atau utang jangka pendek sebesar Rp663,44 miliar pada tahun 2023.

Baca Juga: Warga Bandung Merapat, Supermarket Ini Kasih Promo Jelang Hari Raya Idulfitri

Pada saat yang sama, aset lancar hanya senilai Rp519,33 miliar.

Jika ditelisik jauh lebih dalam, utang RANC terdiri dari Rp50 miliar kepada Bank BCA yang jatuh tempo pada tanggal 13 September 2023. Tapi mendapat perpanjang jatuh tempo hingga 13 September 2024, dengan peningkatan plafon Rp100 miliar.

Selain itu, RANC juga tidak dapat memenuhi persyaratan keuangan terkait utang Rp60 miliar kepada Bank CIMB Niaga hingga 31 Desember 2023.

Mujurnya, Bank CIMB Niaga telah memberikan persetujuan waiver atas pemenuhan persyaratan keuangan pada tanggal 13 Maret 2024.

Kondisi ini membuat RANC mengalami rugi bersih sebesar Rp120,55 miliar pada tahun 2023, atau membengkak 44,5 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp86,682 miliar.

Baca Juga: Presenter Ternama Hilbram Dunar Tutup Usia

Dampaknya, saldo laba belum ditentukan penggunaanya terpangkas 90,07 persen secara tahunan, yang tersisa Rp14,893 miliar pada akhir tahun 2023.

Untuk itu, Direktur Utama RANC, Johartono Susilo menyampaikan tiga langkah guna memperbaiki kondisi keuangan perseroan.

Pertama, memperbaiki profitabilitas dengan menutup 7 toko yang terus merugi dan memberi dampak negatif EBITDA di tahun 2023. Pada saat yang sama, perseroan membuka 2 toko baru yang memberikan kontribusi positif.

Kedua, perseroan tengah memperbaiki produktifitas manajemen sembari melakukan perbaikan dari merchandise assortment guna meningkatkan kenyamanan berbelanja dengan tetap mengutamakan kualitas.

Ketiga, perseroan melakukan perbaikan rantai pasokan sebagai bentuk efisiensi dan mengurangi biaya.

Namun demikian, emiten yang dimiliki oarang terkaya RI ini 'Hartono Bersaudara' meraih pendapatan bersih sebesar Rp2,804 triliun pada tahun 2023. Hasil itu hanya susut 3,2 persen dibanding tahun 2022 yang terbilang Rp2,898 triliun.

Walau beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 3,72 persen secara tahunan menjadi Rp2,143 triliun pada tahun 2023. Tapi laba kotor tetap tergerus 1,63 persen secara tahunan menjadi Rp661,05 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI