Suara.com - Perang dengan saling serang terjadi antara Iran dan Israel di Timur Tengah, puluhan hingga ratusan roket dan drone lalu lalang di kedua negara itu.
Kondisi ini membuat para pelaku pasar keuangan global panik dan ketar-ketir, termasuk di Indonesia.
Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku operator pasar modal Tanah Air pun berharap pertikaian yang terjadi antara kedua negara tersebut tak berkepanjangan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Irvan Susandy mengatakan imbas kondisi ini terjadi ketidakpastian yang begitu tinggi di pasar keuangan.
Baca Juga: IHSG Seharian 'Meriang' Usai Serangan Balik Israel ke Iran, 617 Saham Kebakaran
"Kita belum tahu seperti apa kelanjutan pertikaian antara Israel dengan Iran ini," kata Irvan dalam pesan singkatnya di Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Irvan pun berharap kondisi konflik ini tidak berkepanjangan, sehingga kepastian pasar keuangan menjadi lebih pasti dan stabil.
"Kita tentu berharap tidak sampai menimbulkan perang terbuka antara ke dua negara, karena efeknya bisa dirasakan oleh banyak negara lain juga," katanya.
"Kami tentu akan selalu memantau setiap perkembangan dan berkoordinasi juga dengan OJK dan SRO lain," pungkasnya.
Asal tahu saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini Jumat (19/4/2024) tampak 'meriang' alias betah dalam zona merah.
Baca Juga: Israel Serang Balik Iran, Modal Asing Buru-buru Kabur dari RI
Mengutip data RTI, indeks saham dalam negeri ini anjlok cukup dalam dengan melemah 103 poin atau 1,44 persen di 7.063 dalam jeda istirahat siang ini.
Sebanyak 115 saham mengalami kenaikan harga sedangkan 617 saham mengalami pelemahan harga dan 223 saham tak mengalami perubahan harga dengan nilai transaksi Rp6,28 triliun.