Kurs Rupiah Bisa Tembus Rp16.500 per Dolar AS! Erick Thohir Khawatir Dampak Perang Meluas

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 19 April 2024 | 11:20 WIB
Kurs Rupiah Bisa Tembus Rp16.500 per Dolar AS! Erick Thohir Khawatir Dampak Perang Meluas
Ilustrasi [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri BUMN, Erick Thohir mengkhawatirkan nilai tukar Rupiah (IDR) bisa tembus Rp16.500. Hal ini bisa terjadi jika  tensi geopolitik tak kunjung mereda.

Seperti yang diketahui, konflik dunia saat ini tengah memanas usai Iran dan Israel saling serang menggunakan roket dan drone militer. Sementara, di tempat lain, genosida Palestina oleh Israel, konflik Sudan dan konflik Rusia-Ukraina juga belum mereda.

Hal ini lantas membuat inflasi di Amerika Serikat sebesar 3,5 persen yang membuat kebijakan the Fed untuk menurunkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Erick menyebut bahwa situasi ini telah menyebabkan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, serta kenaikan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dan Brent masing-masing mencapai 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.

Dia juga mengungkapkan bahwa harga minyak tersebut bahkan diperkirakan dapat mencapai 100 dolar AS per barel jika konflik semakin meluas dan melibatkan Amerika Serikat.

Erick juga menyampaikan bahwa kedua faktor tersebut telah menyebabkan pelemahan rupiah menjadi kisaran Rp16.000-Rp16.300 per dolar AS dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, nilai tukar tersebut dapat mencapai lebih dari Rp16.500 jika situasi tidak mereda.

Menurut Erick, situasi ekonomi dan geopolitik tersebut telah dan akan berdampak pada Indonesia melalui aliran keluar modal asing yang akan menyebabkan pelemahan rupiah dan kenaikan imbal hasil obligasi. Selain itu, biaya impor bahan baku dan pangan juga semakin meningkat karena gangguan dalam rantai pasok.

"Dan akan menggerus neraca perdagangan Indonesia," ujar Erick, dikutip dari Antara.

Ia lantas mengimbau BUMN untuk bersiap menghadapi dampak dari ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik global.

Baca Juga: Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Erick menekankan perlunya BUMN mengambil langkah-langkah cepat untuk mengurangi dampak global dengan meninjau kembali biaya operasional, belanja modal, serta utang yang akan jatuh tempo. Mereka juga perlu meninjau rencana aksi korporasi dan melakukan uji stres untuk mengevaluasi kondisi BUMN dalam situasi terkini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI