Autoconz Hadirkan Inovasi Teknologi 3D Printing Konstruksi, Solusi Atasi Krisis Perumahan

Arif Budi Suara.Com
Kamis, 18 April 2024 | 17:05 WIB
Autoconz Hadirkan Inovasi Teknologi 3D Printing Konstruksi, Solusi Atasi Krisis Perumahan
Para pekerja melakukan pengawasan pada proses pencetakan bangunan menggunakan 3D Construction Printing yang dikembangkan oleh Autoconz.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Autoconz yang merupakan perusahaan rintisan asal Yogyakarta telah memperkenalkan teknologi canggih untuk pencetakan struktur bangunan secara cepat dan efisien menggunakan material yang tahan lama dan ramah lingkungan.

Krisis perumahan telah menjadi masalah kronis, terutama di perkotaan, di mana harga tanah yang tinggi dan keterbatasan sumber daya telah mengakibatkan banyak orang kesulitan untuk memiliki rumah sendiri.

Nah, hadirnya inovasi teknologi 3D printing konstruksi yang diusung oleh perusahaan lokal yang bergerak dibidang teknologi konstruksi, Autoconz bisa jadi harapan.

Dengan teknologi ini, Autoconz bertekad untuk membuka akses bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki rumah layak huni dengan biaya yang lebih terjangkau.

Baca Juga: Ditargetkan Selesai Tahun Ini, Brantas Abipraya Kebut Penataan Sumbu Kebangsaan sebagai Simbol Harmonisasi IKN Nusantara

"Kami percaya bahwa teknologi 3D printing konstruksi akan menjadi solusi masa depan dalam pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia. Dengan inovasi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, serta membantu mengatasi krisis perumahan yang telah lama melanda negara kita," ucap CEO Autoconz, Raja Rizqi Apriandy dalam keterangannya.

Satu keunggulan dari dari teknologi 3D printing konstruksi yang dikembangkan oleh Autoconz adalah kemampuannya dalam mempercepat proses konstruksi.

Proses konstruksi yang lebih cepat ini memungkinkan lebih banyak rumah yang dapat dibangun dengan waktu yang relatif lebih singkat sehingga mampu memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia.

“Dengan mempercepat proses konstruksi, kami berharap akan semakin banyak rumah yang dapat terbangun sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan mampu menekan angka backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta," ujar Raja.

"Disamping itu kami juga berharap dengan kehadiran teknologi ini bisa menambah kebahagiaan masyarakat. Tidak hanya terbukanya akses terhadap rumah layak huni, tapi masyarakat juga bisa memiliki rumah dengan desain yang lebih unik dan estetik,” sambungnya.

Baca Juga: Data Pinhome Sebut Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti

Pada proses pembangunan, teknologi ini mencetak struktur bangunan secara lapis demi lapis dengan mesin printer canggih menggunakan mortar khusus yang memiliki kekuatan lima kali lebih kuat dari batu bata.

Selain itu, teknologi 3D printing konstruksi juga memungkinkan penggunaan material yang lebih efisien, sehingga mengurangi pemborosan dan dampak negatif terhadap lingkungan.

Keunggulan lain adalah kemampuannya untuk mencetak struktur bangunan dengan desain yang kompleks dan unik. Maka dari itu, para arsitek dapat menciptakan rumah-rumah dengan bentuk dan karakteristik yang tidak mungkin dicapai dengan metode konstruksi konvensional.

Hal ini membuka peluang baru dalam dunia arsitektur, di mana kreativitas dan inovasi dapat diekspresikan secara lebih bebas.

Autoconz sendiri mendorong kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi non-pemerintah (NGO), untuk dapat menyentuh masyarakat secara menyeluruh.

Melalui kerjasama yang dilakukan, Autoconz berharap dapat membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI