Suara.com - Menguatnya dolar AS berhembus kencang di berbagai belahan dunia. Bagaimana tidak? Semua neraca pembayaran tiap negara berpatokan langsung ke dolar AS, termasuk Indonesia yang berdampak ke pelemahan rupiah.
Jika diperhatikan, setiap mata uang suatu negara pasti punya kode hurufnya tersendiri. Misalnya rupiah, maka kode hurufnya “Rp” yang memang singkatan dari rupiah itu sendiri. Serupa dengan mata uang Malaysia ringgit yang kode hurufnya menjadi “RM”.
Namun hal itu sedikit berbeda dengan mata uang AS yaitu dolar. Pada awalnya, seseorang bernama Oliver Pollock tengah berkarir sebagai pebisnis di negeri Paman Sam.
Imigran asal Irlandia tersebut kerap berlayar dari pulau ke pulau untuk menyebarkan dan mengenalkan bisnisnya. Beberapa tahun kemudian, bisnisnya sukses membuat kekayaan Oliver menjadi tajir melintir.
Baca Juga: Setelah Anjlok Dalam Rupiah Pagi Ini Naik Sedikit, Tapi Masih Rp 16.000/Dolar AS
Alton James menyebutkan dalam ”Oliver Pollock, Financier of the Revolution in the West” bila Oliver turut membantu perjuangan kemerdekaan AS dari Kerajaan Inggris. Oliver membantu dalam hal pembiayaan.
Nahas, nasib malang menimpa Oliver. Utang yang dia pinjam untuk kemerdekaan AS justru semakin menumpuk dan dia akhirnya dikurung dalam jeruji besi.
Untung saja, setelah orang-orang penting yang berkedudukan pemerintah AS tahu bila Oliver di penjara, mereka langsung bertindak. Mereka mencari tahu utang Oliver dan melobinya agar dibebaskan.
Kala Oliver ditanya soal jumlah utang yang menjeratnya, dia memberikan sebuah catatan keuangan pribadi ke pemerintah AS.
Saat membuka dan membaca catatannya, ditemukan Oliver menulis mata uang dolar Spanyol atau peso dengan kode “ps” dengan tata letak “s” di atas “p” yang seolah-olah tergabung.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terus Turun, Ini Biang Keroknya
Jika diperhatikan lagi, gabungan itu hilang kelengkungannya dan memperlihatkan garis vertikal di tengah huruf “s”.
Sejak saat itu, “$” menjadi kode huruf untuk dolas AS. Namun, penggunaan “$” belum diketahui banyak orang. Umumnya warga AS masih banyak yang menulis dolar dengan “Dol” atau “Ds” seperti Ds5.000.
Sekitar tahun 1800-an, penggunaan “$” jadi meluas usai pemerintah AS meresmikan kode huruf tersebut dipakai untuk menulis dolar AS hingga sekarang.