Suara.com - Investor saham di dalam negeri diminta mengakumulasi dampak buruk yang terjadi akibat sentimen negatif perang di Timur Tengah antara Iran Vs Israel.
Perang yang pecah pada Sabtu (13/4/2024) terjadi usai ratusan drone dan rudal milik Iran diluncurkan untuk menyerang wilayah Israel.
Sontak kondisi ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikutan tumbang diterjang sentimen negatif perang tersebut.
Pada pembukaan perdagangan perdana pasca libur panjang Lebaran 2024 hari ini Selasa (16/4/2024) IHSG langsung jatuh 2 persen lebih dengan kehilangan 195 poin.
Baca Juga: Harga BBM Tidak Naik Sampai Juni, Meski Ada Perang Iran - Israel
Direktur Penilaian Efek Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengakui keruntuhan IHSG hari ini disebabkan oleh geopolitik goobal yang sedang terjadi di Timur Tengah.
"Itu akan bergerak (indeks saham). Itu akan berpengaruh tentunya terhadap pergerakan indeks. Pasar akan dinamis," kata Nyoman.
Menurutnya, kondisi geopolitik menjadi salah satu poin penting keputusan investor dalam berinvestasi di pasar, sehingga bisa mempertimbangkan dampak yang terjadi dalam berinvestasi saham.
Menurut dia pasar akan terus bergerak dengan kondisi apapun yang terjadi dari waktu ke waktu.
“Pasar akan bergerak sendiri sesuai dengan kondisi yang ada, teman-teman sekalian. Kan pasarnya bergerak dinamis,” pungkasnya.
Baca Juga: Situs Nuklir Iran Dikhawatirkan Jadi Sasaran Balas Dendam Israel