Suara.com - Harga emas naik pada hari Selasa (16/4/2024) mendekati rekor tertinggi karena kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Timur Tengah mendorong investor memilih logam safe-haven.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi US$2,383.37 per ounce, pada Selasa pagi. Bullion mencapai level tertinggi sepanjang masa di 2,431.29 pada hari Jumat.
Emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi US$2.400,00 per ounce.
Warga Israel menunggu kabar tentang bagaimana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menanggapi serangan langsung Iran yang pertama kalinya terhadap negara mereka, seiring dengan meningkatnya tekanan internasional untuk menahan diri di tengah kekhawatiran akan meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Baca Juga: Gile! Emas Antam Terus Cetak Rekor, Hari Ini Harganya Rp 1.312.000/Gram
Penjualan ritel AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Maret di tengah lonjakan penerimaan di pengecer online, yang merupakan bukti lebih lanjut bahwa perekonomian mengakhiri kuartal pertama dengan baik.
Presiden Federal Reserve Bank San Francisco Mary Daly mengatakan tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga, karena perekonomian dan pasar tenaga kerja kuat, dan inflasi masih di atas target The Fed sebesar 2 persen.
Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Pertumbuhan ekonomi AS muncul sebagai penopang utama bagi ekspansi global yang sedang berlangsung, namun dampak dari inflasi yang terus-menerus tinggi dan kebijakan moneter yang ketat dapat menimbulkan risiko baru terhadap “soft landing†yang diperkirakan akan terjadi di seluruh dunia.
Bank Negara Vietnam akan memulai kembali lelang emas batangan setelah ditangguhkan selama 11 tahun, di tengah upaya untuk meningkatkan pasokan logam mulia ke pasar.
Baca Juga: Usai Libur Panjang Lebaran, IHSG Dibuka Ambruk 195 Poin Pagi Ini
Perak di pasar spot turun 0,1 persen menjadi US$28,86 per ounce, platinum naik 0,8 persen menjadi US$969,70 dan paladium turun 0,8 persen pada US$1.027,06.