Impor BBM RI dari Iran?

Selasa, 16 April 2024 | 09:36 WIB
Impor BBM RI dari Iran?
Pemerintah Indonesia memastikan tidak memiliki kerja sama impor BBM dengan Iran menyusul konflik antara Iran dengan Isral yang muali memanas.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia memastikan tidak memiliki kerja sama impor BBM dengan Iran menyusul konflik antara Iran dengan Isral yang muali memanas.

Hal ini diungkap oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Senin, (15/4).

"Tidak ada (impor dari Iran). Walau kita jalin kerja sama dengan Iran tapi tidak mudah lakukan karena implementasinya sampai saat ini tidak ada," ujar Tutuka.

Dia menjelaskan, bahwa badan usaha migas milik RI, Pertamina paling banyak mengimpor BBM dari Singapura sebesar 56,58 persen dan Malaysia menduduki posisi kedua yakni sebesar 26,75 persen.

Baca Juga: Iran Serang Israel, Harga Minyak dunia Justru Turun

Sedangkan LPG paling banyak diimpor dari Amerika Serikat sebesar 45 persen dan disusul oleh Uni Emirat Arab dan Qatar.

"Jadi di sini kita melihat ada negara yang bisa terlibat konflik ya, misal di LPG dengan Amerika yang berhubungan dengan impor LPG-nya. Untuk impor crude indonesia sebagian besar dari Saudi Arabia dan Nigeria. Jadi kalau dari Saudi Arabia tentunya berpengaruh ya," terang dia.

Sementara itu, terkait impor LPG yang berasal dari negara yang berhubungan dengan konflik, lanjut Tutuka, pihaknya bersama Pertamina tengah melakukan berbagai simulasi untuk mengantisipasi eskalasi konflik antara Iran dan Israel.

"Kalau terjadi eskalasi, kita antisipasinya kurang lebih kita mengidentifikasi sumber-sumber impor kita dibelokkan ke mana begitu. Dicarikan tempat lain. Itu yang penting," sambungnya.

Tutuka juga menyebut harga BBM masih belum mengalami perubahan hingga Juni 2024 meski bterjadi konflik di Timur Tengah. “Ya, harga BBM masih seperti itu (tidak berubah sampai Juni),” imbuh dia.

Baca Juga: FPI Dukung Serangan Iran ke Israel, Ini Pernyataan Lengkap Habib Rizieq

Kata Tutuka, pemerintah saat ini masih menunggu respon Israel terhadap serangan dari Iran.

Seperti diketahui, Iran telah menembak 300 rudal dan drone pada Sabtu malam waktu setempat ini merupakan pembalasan terbaru Iran pasca Israel melakukan serangan pada 1 April ke Kedutaan Iran di Suriah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI