Usai Libur Panjang Lebaran, IHSG Dibuka Ambruk 195 Poin Pagi Ini

Selasa, 16 April 2024 | 09:15 WIB
Usai Libur Panjang Lebaran, IHSG Dibuka Ambruk 195 Poin Pagi Ini
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini Selasa (16/4/2024) dibuka ambruk 195 poin.

Ini merupakan pembukaan perdagangan perdana usai libur panjang Lebaran 2024.

Mengutip data RTI, IHSG terpantau ambles ke zona merah dengan pelemahan mencapai 2,68 persen atau turun 195 poin ke 7.091. IHSG sebelumnya ditutup pada level 7.285.

Pada perdagangan awal ini investor cukup ramai melakukan transaksi hingga mencapai 1.316 miliar saham dengan nilai mencapai 1.945 triliun dengan frekuensi sebanyak 99 ribu kali.

Baca Juga: Pergerakan Sepeda Motor Arus Balik Lebaran 2024 Jabodetabek Naik 46 Persen Lebih

Sebanyak 313 saham terpantau merah dan 83 saham bergerak hijau, sementara sisanya 186 saham tidak mengalami perubahan harga sama sekali.

IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, sehabis liburan, IHSG akan dibayangi oleh banyak sentimen. Diantaranya, peperangan, dan lalu ada nilai tukar dollar AS yang sudah tembus 16000.

“Kedua ini sudah cukup untuk menjadi alasan IHSG bisa melemah hari ini, apalagi secara historikal memang begitu,” kata William dalam analisisnya.

“Belum lagi, era suku bunga rendah sepertinya semakin menjauh karena inflasi Amerika tidak kunjung turun, sehingga The Fed belum memiliki alasan kuat untuk rate cut,” tambah William.

Baca Juga: Kemenhub Catat 633.322 Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jabodetabek Selama Musim Lebaran

William mengatakan, dari beragam sentimen yang ada, menjadi hal yang wajar jika IHSG diperkirakan menurun dan disertai dengan foreign outflow.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI