Dua Maskapai Penerbangan Mengincar Peluang Bisnis di Bandara Rendani Manokwari

Sabtu, 13 April 2024 | 08:27 WIB
Dua Maskapai Penerbangan Mengincar Peluang Bisnis di Bandara Rendani Manokwari
Ilustrasi bandara [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bandara Rendani Manokwari Provinsi Papua Barat telah mendapatkan perpanjangan runway atau landasan pacu dari 2.000 meter menjadi 2.300 meter. Hasilnya membuat penerbangan menjadi lebih aman dan nyaman.

Dikutip dari kantor berita Antara, Sigit Pramono, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah IX Manokwari di Manokwari, Jumat (12/4/2024) menyatakan perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani ini menjadi langkah strategis.

Yaitu untuk menarik maskapai penerbangan masuk ke Manokwari.

Hasilnya, dua maskapai penerbangan berminat masuk dan beroperasi di Bandara Rendani, Manokwari.

Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IX Manokwari menyatakan bahwa tahun ini dua maskapai penerbangan sedang berkoordinasi untuk masuk ke Bandara Rendani.

Sigit Pramono menambahkan, meski pun perpanjangan landasan pacu 2.300 sudah selesai dikerjakan, namun belum bisa digunakan. Pasalnya landasan pacu itu harus diverifikasi dan dipublikasi oleh Kementerian Perhubungan.

"Nantinya setelah diverifikasi, Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan publikasi terkait panjang landasan pacu Bandara Rendani yang sudah 2.300 meter. Status landasan pacu bandara harus diberitahukan pada seluruh dunia," lanjut Sigit Pramono.

Ditambahkannya, tahun ini penerbangan Pelita Air akan menjajaki masuk ke Bandara Rendani. Tepatnya medio semester kedua 2024.

Kemudian maskapai TransNusa, perwakilannya tengah mengurus perizinan di Otban Wilayah IX Manokwari untuk masuk di Manokwari. 

Baca Juga: Rp 11 M, Omzet Pasar Wadai Ramadan Banjarmasin Meningkat Pesat

TransNusa berpeluang masuk ke Manokwari setelah membuka rute Manado dan Ambon dari Bandara Domine Edward Osok (DEO) Sorong, Papua Barat Daya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI