Suara.com - Bunga tabur untuk keperluan nyekar, takziah, atau ziarah makam di Provinsi Aceh berisikan sederet bahan, yaitu bunga, seulanga, daun pandan, dan buah jeruk purut.
Tradisi takziah ke makam saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri membawa berkah bagi para penjual bunga tabur di Kuburan Massal Siron, Aceh Besar. Pasalnya para peziarah pasti memerlukan bunga tabur.
Yaitu di makam yang menjadi kuburan massal tempat korban Tsunami 2004 dikebumikan. Berlokasi di Gampong Siron Aceh Besar.
Dikutip dari kantor berita Antara, dagangan para penjual bunga tabur ini laku keras dibeli mereka yang datang berkunjung ke permakaman.
Baca Juga: Pelajaran dari Elon Musk: Cara Mengelola Karyawan Cerdas Secara Efektif
Sebagai catatan, bisnis bunga tabur ini hanya dijual selama tiga hari Lebaran. Lapak dagangan dibuka mulai pagi hingga pukul 18.00 WIB.
Bunga tabur per bungkus dibanderol Rp 5.000.
Bungkusan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bungkus plastik untuk bunga yang sudah berisi air, dan tanpa air atau bunga dan pelengkapnya dalam bungkus daun pisang.
"Pagi saja sudah laku Rp 100 ribu atau 20 buah bungkus bunga tabur yang laku dari 50 bungkus yang kami jual hari ini," ungkap Ida, salah satu penjual bunga musiman di Kuburan Massal Siron, Ida, di Aceh Besar, Rabu (10/4/2024).
Ia menambahkan, hanya menjual bunga tabur saat Lebaran, karena di saat-saat itu banyak peziarah yang datang ke Kuburan Massal Siron.
Baca Juga: Cegah Pembajakan Tenaga Kerja, Elon Musk Naikkan Gaji Pakar AI
"Tidak jualan setiap hari, saat hari raya saja, karena kalau hari biasa tidak ada orang ziarah," tukas Ida.
Senada Nurmala, penjual bunga tabur lainnya di Kuburan Massal Siron. Ia menyatakan jualannya selalu ludes saat Lebaran. Omzet mencapai Rp 400.000 per hari.
"Setiap Lebaran Idul Fitri biasanya memang selalu habis terjual," ungkapnya.