Suara.com - Tengah berada di ruas jalan tol saat Mudik Lebaran 2024 mengikuti sistem contraflow dan terlewat Gerbang Tol (GT) maka baru di GT berikutnya bisa ke luar jalan tol. Bila terjadi demikian, konsekuensinya e-toll atau e-Money berkurang sesuai GT terakhir yang digunakan.
Di sisi lain, pemakaian bahan bakar atau BBM juga bakal lebih banyak, untuk kembali mendekat ke posisi menuju destinasi yang lebih dekat ke GT di mana semestinya keluar.
“Pada momen Mudik Lebaran 2024 ini, contraflow diterapkan demi kelancaran lalu-lintas. Kegiatan ini membutuhkan perhatian khusus karena kita akan berada di lajur milik orang lain. Salah sedikit saja, bisa fatal akibatnya,” ungkap Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, dalam rilis resmi Auto2000 sebagaimana diterima Suara.com.
Pada umumnya, jalur contraflow memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar.
Baca Juga: Bandara Kertajati Ramai Penumpang Lagi Selama Mudik Lebaran
“Jika pintu gerbang keluar tol sudah terlewat, maka perlu melanjutkan perjalanan hingga jalur contraflow berakhir dan mencari pintu keluar jalan tol,” imbaunya.
Sebagai contoh adalah rute contraflow antara KM 36 ruas Jalan Tol Jakarta - Cikampek sampai dengan KM 72 ruas Jalan Tol Cikopo - Palimanan (Cipali).
Artinya, semua pintu tol sepanjang ruas ini akan terlewati kalau memilih lajur contraflow. Termasuk interchange menuju Jalan Tol Cipularang tujuan Bandung yang berada di Dawuan KM 67. Jadi, exit yang digunakan adalah Palimanan di KM 72.
Berikut adalah tips untuk lebih memahami contraflow, dan memperhitungkan biaya e-toll saat keluar GT:
Jadwal dan titik contraflow
Baca Juga: Tersedia Tiket Daring, BPTD Maluku Bagi Tips Mudik Lebaran Jadi Ceria
- Informasi mengenai aturan ini biasanya bisa didapatkan melalui media sosial atau operator jalan tol. Sebelum lajur lawan-arah pasti sudah ada rambu-rambu yang dipasang.
- Dengan paham titik contraflow tidak terlewat Gerbang Tol
- Umumnya, jalur contraflow memiliki satu pintu masuk dan satu pintu keluar. Jika pintu gerbang keluar tol sudah terlewat, lanjutkan perjalanan hingga jalur contraflow berakhir dan mencari pintu keluar jalan tol.
Perhatikan jalan layang MBZ
- Tol ini memiliki titik akhir di sekitar KM 47 Jalan Tol Cikampek. Sehingga ada kemungkinan tidak bisa pindah ke lajur contraflow mengingat ada potensi tidak bisa memotong masuk ke aksesnya.
- Perhitungkan kalau ternyata perkiraan ini benar.
Persiapan di lajur kanan sebelum akses ke contraflow
- Ketika sudah mengetahui titik dan lokasi jalur contraflow, persiapkan kendaraan di lajur kanan sekira 2 km sebelum pintu masuk jalur contraflow supaya tidak terlewat atau melakukan manuver mendadak yang berbahaya.
- Contoh, bila jalur contraflow berada di KM 36, maka pengemudi harus bersiap mengambil lajur kanan saat berada di KM 34.
- Dengan demikian, arus lalu-lintas kendaraan lain tidak akan terganggu dan tidak memicu kecelakaan.
- Nyalakan sein kanan saat jarak saat akses masuk tinggal 500 m.
Atur kecepatan mobil
- Mobil tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat di lajur lawan arah.
- Jika terlalu pelan, akan menghambat lalu-lintas. Bila cepat juga berbahaya mengingat berada di jalur mobil lain dari lawan arah.
- Idealnya, kecepatan kendaraan di jalur contraflow adalah 60 km per jam.
Jaga jarak aman
- Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Terapkan teori tiga detik untuk menjaga jarak aman.
Hindari keluar jalur contraflow
- Saat masuk jalur contraflow akan langsung berhadapan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan sehingga memiliki tingkat bahaya tinggi.