Suara.com - Utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya terhadap bank-bank dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) , kata OJK, mengalami penurunan sehingga per Desember 2023 tersisa Rp78,99 triliun karena didukung upaya restrukturisasi kredit.
Akhir tahun 2023, porsi pembiayaan bank Himbara terhadap BUMN Karya mencapai 2,44 persen dari total kredit bank Himbara. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan posisi pada bulan Juni 2023 yang mencapai 2,92 persen.
"Secara nominal turun dari Rp88,16 triliun menjadi Rp78,99 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di Jakarta, Jumat (5/4/2024).
Dian mengungkapkan bahwa BUMN Karya terus mengimplementasikan peningkatan dalam tata kelola dan manajemen risiko, transformasi bisnis, efisiensi, dan penjualan aset.
Baca Juga: Pelindo Berangkatkan Ribuan Pemudik ke 13 Kota di Jawa Hingga Sulawesi
Perkembangan positif terkait restrukturisasi BUMN Karya juga terlihat, misalnya Wijaya Karya (WIKA) telah menyelesaikan penandatanganan perjanjian restrukturisasi dan telah aktif terlibat dalam proyek-proyek pemerintah. Sedangkan Waskita Karya (WSKT) sedang dalam tahap finalisasi Master Restructuring Agreement (MRA).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memantau ketersediaan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) oleh bank dan upaya restrukturisasi BUMN Karya. Hal ini dilakukan dengan cermat dan bijaksana, dengan memperhatikan berbagai kepentingan yang relevan.