Suara.com - Perusahan teknologi finansial atau fintech di Kawasan Asia Pasifik berkumpul untuk bersama meningkatkan inklusi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Setidaknya terdapat 13 fintech yang berusaha memberdayakan UMKM lewat Program Sustainability Innovation for Regenerative & Inclusive Purpose (Sirius).
Program Sirius merupakan sebuah inisiatif pengetahuan yang dipimpin oleh industri yang bertujuan untuk mendukung UMKM yang beroperasi melalui platform digital dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan.
Program ini akan mendorong dialog terbuka antar mitra industri yang berpikiran sama untuk saling bertukar ide tentang inovasi keberlanjutan dan berbagi praktik terbaik untuk mendukung UMKM dalam perjalanan keberlanjutan UMKM, membantu transisi UMKM menuju ekonomi rendah karbon, memajukan aksesibilitas UMKM terhadap pembiayaan keberlanjutan, serta mengangkat UMKM dengan peluang pertumbuhan yang baru.
Adapun 13 fintech itu diantara, AlipayHK (Hong Kong SAR, Tiongkok), ANEXT Bank (Singapura), Bigpay (Malaysia), bKash (Bangladesh), DANA (Indonesia), GCash (Filipina), Hipay (Mongolia), Kakao Pay (Republik Korea), MPay (Macau SAR, Tiongkok), TNG Digital (Malaysia), TossPay (Republik Korea), TrueMoney (Thailand), dan Zalopay (Vietnam).
Baca Juga: Telkom Berkomitmen Bantu Masyarakat Hadapi Era Ekonomi Digital
Chief Sustainability Officer Ant International, Leiming Chen mengatakan, para fintech selalu berbicara tentang inklusi keuangan dan digital, tetapi inklusi keberlanjutan untuk UMKM menjadi salah satu tantangan yang paling mendesak
Menurut dia, para pedagang yang tergabung memainkan peran yang semakin penting dalam ekonomi global dan lokal, sehingga terdapat kebutuhan untuk membekali mereka dengan pola pikir, pengetahuan, dan sumber daya yang tepat untuk melakukan climate action.
"Dengan pengalaman kami dalam program keberlanjutan yang dipimpin oleh inovasi dan program UMKM, Ant International dengan bangga berkolaborasi dengan mitra seperti Gprnt, IFC, serta mitra industri lainnya dari Program SIRIUS seperti GCash, untuk membuka peluang bagi UMKM dalam bertransformasi menjadi lebih berkelanjutan," ujarnya yang dikutip, Kamis (4/4/2024).
Sementara, President and Chief Executive Officer GCash, Martha Sazon mengatakan, UMKM adalah tulang punggung dari setiap pertumbuhan ekonomi. Dengan ini, GCash telah menjadi jembatan bagi mereka menuju dunia digital dengan menyediakan perangkat penting - yakni mengubah cara mereka berbisnis.
"Kami tetap berkomitmen untuk membantu UMKM Filipina mencapai kemajuan melalui layanan keuangan yang demokratis, terutama dengan akses kredit yang mudah," jelas dia.
Baca Juga: Lapor Lapar, Dompet Dhuafa Hadirkan Solusi Entaskan Kelaparan dan Tingkatkan Ekonomi UMKM
Chief FinTech Officer Otoritas Moneter Singapura, Sopnendu Mohanty menambahkan, adopsi dompet digital dan solusi pembayaran yang meluas menjadikannya pendorong utama untuk membantu bisnis kecil memulai perjalanan keberlanjutan mereka.
Inisiatif industri seperti Program Sirius penting bagi sektor publik dan swasta untuk mengkoordinasikan alat, kerangka kerja, dan teknologi bagi usaha kecil untuk membangun kompetensi keberlanjutan mereka saat bertransisi ke ekonomi hijau.
"Kami berharap Program Sirius dapat menyatukan lembaga-lembaga keuangan global dan penyedia layanan pembayaran untuk bergabung secara kolektif mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi UMKM di seluruh dunia," pungkas dia.