Gerakan Koperasi Hijau Buka Peluang Green Jobs di Kawasan Pedesaan

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 02 April 2024 | 08:27 WIB
Gerakan Koperasi Hijau Buka Peluang Green Jobs di Kawasan Pedesaan
Ilustrasi energi listrik ramah lingkungan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsep koperasi hijau kekinian bisa diterapkan untuk upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, terutama di kawasan rural seperti pedesaan dan pesisir. Pasalnya, masyarakat di kawasan rural seperti petani, peternak, dan nelayan menjadi yang paling terdampak dari krisis iklim.

Gerakan Koperasi Hijau yang memusatkan perhatian pada upaya transisi energi dengan sendirinya membuka peluang pekerjaan ramah lingkungan atau Green Jobs di kawasan tersebut.

Manajer Komunikasi Yayasan Rumah Energi (YRE), Fauzan Ramadhan, mengatakan koperasi dengan anggotanya bergerak di akar rumput, utamanya area rural. Koperasi Hijau dicetuskan untuk mengarusutamakan konsep hijau yang identik dengan ramah lingkungan, berkelanjutan, dalam lingkup kelembagaan koperasi di Indonesia.

"Singkatnya, YRE percaya bahwa koperasi merupakan lembaga yang dekat dengan masyarakat dan dapat menjadi kendaraan untuk memobilisasi pembiayaan untuk aksi iklim," ujar Fauzan seperti yang dikutip, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga: Menteri Teten Tagih RUU Koperasi ke DPR: Aturan saat Ini Sudah Tidak Relevan!

Fauzan melanjutkan, konsep koperasi hijau pada dasarnya dihadirkan untuk menggerakkan peran koperasi dalam pembiayaan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Studi YRE menunjukkan koperasi memiliki kemampuan untuk menyalurkan pembiayaan perubahan iklim. Oleh karena itu, narasi koperasi hijau perlu didorong secara khusus untuk memberikan stimulus kepada koperasi bahwa sektor hijau tidak hanya berorientasi pada lingkungan hidup, tetapi juga menguntungkan dari segi bisnis.

"Secara prinsip, koperasi hijau dan sektor kerja hijau (Green Jobs) bisa berjalan bersamaan dan bahkan saling melengkapi," jelas dia.

Sementara Ridwan Arif, Manajer Riset dan Pengelolaan Pengetahuan Koaksi Indonesia, mengatakan peluang pertumbuhan Green Jobs berpotensi tinggi di daerah rural. Koaksi Indonesia menyoroti ini dari sektor energi dengan adanya upaya khusus pemerintah seperti Kementerian ESDM untuk mengejar rasio elektrifikasi. Salah satu upayanya adalah membangun pembangkit desentralisasi sesuai dengan potensi sumber daya alam yang ada, baik PLTS, PLTB maupun PLTMH.

Semua proses pembangunan pembangkit di daerah rural hingga operasional dan perawatan melibatkan masyarakat desa setempat. Transisi energi menurut Ridwan perlu diiringi peningkatan kapasitas SDM di wilayah rural agar pembangunan bisa berkelanjutan.

Baca Juga: Bermitra Sejak 2009, KSP Lombok Sejati NTB Tumbuh Tangguh Bersama LPDB-KUMKM

"Selain sektor energi tentunya terdapat sektor-sektor lain yang berpotensi menjadi Green Jobs. Misalnya, sektor agrikultur, sektor perikanan dan kelautan, serta pariwisata. Dilansir dari halaman Portal Informasi Indonesia menurut catatan Kemenparekraf, kini terdapat 3.410 desa wisata dari 43 provinsi di Indonesia. Jika seluruh desa wisata tersebut dapat menerapkan wisata yang ramah lingkungan, tentunya akan menciptakan Green Jobs yang besar," kata Ridwan.

Hasil riset yang telah dilakukan Koaksi Indonesia pada 2022 dalam studi yang berjudul Green Jobs & Potensinya dalam Transisi Energi di Indonesia menemukan potensi penciptaan lapangan pekerjaan di sektor energi.

Sementara berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), sektor energi terbarukan memiliki potensi menciptakan lapangan kerja langsung sekitar 432 ribu tenaga teknik pada 2030 dan 1,12 juta tenaga teknik pada 2050.

Di daerah rural, YRE menggagas Koperasi Hijau untuk pembiayaan pengadaan biogas komunal dan per rumah tangga. Selain bagian dari pengolahan limbah kotoran ternak, dengan biogas, rumah tangga petani dan peternak bisa menghemat gas LPG untuk memasak dan memperoleh keuntungan dari pemanfaatan ampas biogas (bioslurry) untuk pupuk tanaman.

"Bahan baku biogas banyak berasal dari produk samping (by product) baik dari proses pertanian maupun peternakan," kata dia,

Menurut Koaksi Indonesia, kebijakan yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan dengan titik berat pada lingkungan akan menjadi suatu keniscayaan dalam beberapa tahun ke depan. Peluang ini perlu dimanfaatkan secara baik terutama bagi anak muda sehingga dapat berpartisipasi dalam sektor Green Jobs.

"Pekerjaan ramah lingkungan tentu memiliki peluang yang sangat besar tersebar di berbagai sektor. Apa pun minat anak muda, dapat dipastikan Green Jobs merupakan salah satu pilihannya. Memperbanyak minat untuk terjun ke Green Jobs akan signifikan menambah jumlah Green Jobs. Pekerjaan hijau (Green Jobs) dan manfaatnya yang jauh lebih besar harus disebarluaskan guna mempercepat terciptanya ekonomi hijau," pungkas Ridwan Arif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI