Debitur Terdampak COVID-19 di Bank Mandiri Sukses Hadapi Tantangan

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 01 April 2024 | 19:04 WIB
Debitur Terdampak COVID-19 di Bank Mandiri Sukses Hadapi Tantangan
Ilustrasi Bank Mandiri [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Mandiri mengumumkan bahwa jumlah restrukturisasi kredit yang terpengaruh oleh COVID-19 telah mengalami penurunan yang signifikan, dan sebagian besar debitur kini telah memulai proses normalisasi. Perubahan ini terjadi setelah OJK mencabut kebijakan stimulus restrukturisasi kredit untuk mengatasi dampak COVID-19 pada 31 Maret 2024.

“Saat ini kondisi debitur terdampak COVID-19 telah mencapai soft landing, sebelum berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit oleh OJK.” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (1/4/2024)

Ali menjelaskan, kondisi usaha para debitur saat ini telah kembali dapat memenuhi kewajiban pembayaran kredit baik cicilan pokok maupun bunga.

Pihaknya menilai, berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan dalam rangka penanganan COVID-19 ini, tentunya telah mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia yang telah pulih dari pandemi hampir di semua sektor.

Baca Juga: Bank Mandiri Taspen Umumkan Para Pemenang Undian Bertabur Hadiah Bank Mandiri Taspen 900 Juta

Adapun, sektor yang paling terdampak saat pandemi COVID-19 di Bank Mandiri antara lain sektor Pengangkutan dan Pergudangan dan Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum.

Bank Mandiri, lanjut Ali, akan tetap memantau secara ketat kondisi usaha debitur melalui Early Warning Signal, dan dapat memberikan restrukturisasi lanjutan apabila dibutuhkan.

Khusus untuk debitur yang mendapat restrukturisasi COVID-19, mayoritas sudah masuk ke level normal (sebelum pandemi). Hanya tersisa sedikit di sektor-sektor tertentu.

Ali menyampaikan, pemberian insentif yang sudah diambil oleh pemerintah dan OJK sudah tepat sehingga kondisi perekonomian relatif lebih cepat pulih.

Sejalan dengan kondisi usaha yang membaik, perseroan optimistis kinerja para debitur akan terus tumbuh.

Baca Juga: Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Dhuafa Seluruh Indonesia di Bulan Ramadan

“Di Bank Mandiri, Loan at Risk (LaR) sudah lebih rendah dibanding masa pandemi, ini menjadi indikator utama bahwa kita sudah siap tumbuh melampaui posisi sebelum Covid-19,” jelasnya, dalamketerangan resmi yang diterima Suara.com.

Sebagai tambahan informasi, sampai dengan Desember 2023, rasio kredit macet (Non Performed Loan/NPL) Bank Mandiri secara bank only telah menurun mencapai 1,02 persen dengan NPL Coverage Ratio yang cukup memadai mencapai 384,36 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI