Laba Bersih Anak Usaha Garuda Indonesia GMFI Melonjak Jadi 20,2 Juta Dolar AS di 2023

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 01 April 2024 | 17:29 WIB
Laba Bersih Anak Usaha Garuda Indonesia GMFI Melonjak Jadi 20,2 Juta Dolar AS di 2023
Maskapai Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) mencatatkan laba bersih sebesar 20,2 juta dolar AS sepanjang tahun 2023. Raihan anak usaha Garuda Indonesia ini melonjak drastis dibandingkan laba bersih pada 2022 yang sebesar 3,6 juta dolar AS.

Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurozi mengatakan, cuan tersebut didorong dari pendapatan yang diraih perseroan pada tahun 2023 yang sebesar 373,2 juta dolar AS atau naik 56,9 persen dari tahun 2022.

"Kami bersyukur atas capaian laba bersih yang baik ini, yang merupakan hasil dari upaya restrukturisasi yang kami terapkan. Hal ini menunjukkan keberhasilan kami dalam membawa Perseroan menuju perbaikan yang mendekati kondisi sebelum pandemi global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (1/4/2024).

Andi melanjutkan, dari segi arus kas, aktivitas operasi menjadi kontributor utama, dengan pekerjaan operasional yang terus menunjukkan peningkatan melalui berbagai proyek yang saat ini masih berjalan.

Baca Juga: Kantongi Laba Bersih Rp432 Miliar, Investor CNAF Kipas-kipas Nikmati Dividen 30%

Pada tahun 2023, segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar pada pendapatan operasional, dengan total pendapatan sebesar 102 juta dolar AS, meningkat secara signifikan dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya senilai 24,3 juta dolar AS.

Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine Garuda Indonesia. Disusul dengan segmen pemeliharaan airframe yang mencatatkan pendapatan sebesar 83,7 juta dolar AS, dan layanan komponen dengan total pendapatan 82,2 juta dolar AS.

Capaian ini merupakan hasil dari upaya restrukturisasi agresif yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2023, baik terhadap utang usaha dengan pemasok maupun utang bank.

Kenaikan laba bersih tahun ini tidak hanya berasal dari capaian laba operasional, melainkan juga dikontribusikan salah satunya dari pemulihan nilai aset. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian ini masih merupakan bagian dari proses pemulihan Perseroan pasca pandemi Covid-19, yang memberikan dampak jangka panjang terhadap industri penerbangan.

GMFI mengimplementasikan restrukturisasi utang dengan bank di mana hal ini telah dilakukan sejak 2022 dan dilanjutkan hingga 2023. Beberapa bentuk restrukturisasi yang GMFI lakukan dengan bank di antaranya perpanjangan jangka waktu pembayaran, penyesuaian tata cara pembayaran pokok pinjaman, dan penurunan tingkat suku bunga.

Baca Juga: Garuda Indonesia Cetak Laba USD 251,9 Juta Sepanjang 2023

Sedangkan restrukturisasi utang usaha dilakukan dengan skema negosiasi one on one dan pemenuhan komitmen terhadap rencana pembayaran (payment plan) yang telah disepakati dengan pemasok.

Hasil negosiasi yang dilakukan salah satunya membawa kesepakatan antara GMFI dengan pemasok berupa potongan jumlah pokok (haircut) atas utang dan perubahan skema pembelian demi menjaga keberlanjutan kerja sama bisnis.

Strategi diversifikasi bisnis pun masih digalakkan oleh GMFI untuk menunjang perbaikan kinerjanya. Pada tahun 2023, GMFI mengantongi kontrak pemeliharaan BBJ02 milik Kementerian Sekretariat Negara. Dari sektor pertahanan, GMFI juga menambah kapabilitas baru pada tahun 2023 di mana untuk pertama kalinya, GMFI melakukan pekerjaan perawatan pesawat helikopter Bell 412.

Capaian lain dari sektor pertahanan yakni GMFI berhasil mencatatkan sejarah dengan berhasil diselesaikannya penggantian Center Wing Box pesawat Hercules C-130H untuk pertama kalinya di Indonesia.

Dari segmen bisnis lain, GMFI juga terus memperluas jangkauan pasar internasionalnya dengan keberhasilan menggandeng customer dari Korea, Eropa, Asia Tenggara, dan juga Timur Tengah. GMFI pun berhasil memastikan salah satu hanggarnya fully occupied hingga 2025.

GMFI masih dalam proses pemulihan untuk mengembalikan kondisi usaha. Perseroan juga terus menjajaki berbagai inisiatif untuk meningkatkan ekuitas, yang terus digenjot hingga saat ini.

Namun, dengan melihat pemulihan industri aviasi secara keseluruhan, GMFI optimis bahwa berbagai strategi dan upaya pemulihan yang dilakukan dari segi finansial maupun operasional akan terus meningkatkan profitabilitas untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

"Dengan peningkatan pendapatan lebih dari 50% yang sejalan dengan meningkatnya capaian net profit, kami optimis pemulihan yang GMFI terapkan telah berada dalam track yang benar. Ditambah lagi, laba bersih tahun ini pun menunjukkan peningkatan yang signifikan. Segmen bisnis lain seperti militer dan industrial solutions pun masih menyimpan potensi besar di masa yang akan datang. Ke depannya memang masih menantang, tetapi kami percaya perlahan tetapi pasti GMFI akan mampu mencapai growth yang jauh lebih sustain setelah ini," pungkas Andi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI