Suara.com - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengungkapkan terdapat 65 ton amunisi yang telah kedaluwarsa yang terbakar di Gudang Munisi Daerah Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor.
Namun demikian, Agus kekinian belum merinci nilai kerugian negara dari kebakaran gudang amunisi.
"Nanti kami sampaikan lebih lanjut (nilai kerugian)," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (1/4/2024).
"Jadi, Ada MKK (Munisi Kaliber Kecil) dengan MKB (Munisi Kaliber Besar). Jadi, seluruhnya ada 65 ton tonasenya," sambung dia.

Agus mengatakan, 65 ton amunisi tersebut merupakan gabungan dari beberapa satuan di Kodam Jaya.
"Amunisi yang SOP-nya (Standar Operasional Prosedur) sudah expired (kedaluwarsa) itu dikembalikan ke Kodam Jaya ini. Dikumpulkan untuk diperiksa lagi, diverifikasi, ada langkah-langkah itu sampai dengan akhirnya di-disposal (dibuang). 'Disposal' itu di Pameungpeuk (Kabupaten Garut, Jawa Barat), kami punya tempat," jelas dia.
"Kemudian, langkah-langkah yang dilakukan pasca-ledakan, Pangdam Jaya dibantu oleh Satuan Jihandak (Penjinakan Bahan Peledak) dan POM (Polisi Militer) untuk melaksanakan penyisiran dan pembersihan di lokasi ledakan," jelasnya.
Ia pun mengatakan bahwa Satuan Teritorial telah mendata dan mengecek ke permukiman di sekitar ledakan.
"Dan diharapkan apabila masyarakat menemukan serpihan atau selongsong agar dilaporkan ke aparat," katanya.
Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Perubahan Iklim, Soroti Dampak Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat
Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur menyatakan proses pendinginan kebakaran di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor selesai pada pukul 08.15 WIB.