Suara.com - Baru-baru ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menunjukkan concern terhadap isu perubahan iklim, salah satunya dengan mengeluarkan Fatwa MUI no. 47/2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan, yang dapat menjadi acuan syariah dalam menangani permasalahan pencemaran udara.
Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan SDA MUI Hayu Prabowo menyampaikan, masalah perubahan iklim dan lingkungan hidup harus dicermati bersama bahwa bukan permasalahan ringan, karena akan mempengaruhi seluruh bentuk ekonomi dan juga menyangkut kesehatan masyarakat.
“Kita baru saja mengeluarkan fatwa pengendalian perubahan iklim. Penyebab perubahaan iklim ini kan sebetulnya dari emisi, baik pembakaran hutan dan kebakaran lahan, emisi dari kendaraan kita, emisi dari pembangkit listrik kita, ini menyebabkan perubahan iklim,” kata Hayu di Kementerian BUMN, Jakarta dikutip Kamis (28/3/2024).
Menurut Hayu, sudah menjadi tanggungjawab bersama untuk bisa meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap perubahan iklim maupun kerusakan lingkungan hidup dan polusi udara.
Baca Juga: Perempuan Lebih Rentan Alami Dampak Perubahan Iklim, Kenapa?
“Nah, ini tanggung jawab kita semua bagaimana menurut Maqashid Syariah, tujuan Syariah, kita harus menjaga keturunan kita menjadi kuat. Inilah tugas kita semua bagaimana kita semua bertanggung jawab untuk bisa meningkatkan ketahanan lingkungan kita terhadap perubahan iklim maupun kerusakan lingkungan hidup dan polusi,” katanya.
Ditempat yang sama Community Specialist Bicara Udara Primadita Rahma mengatakan lembaganya selalu aktif melakukan edukasi mengenai isu polusi udara, seperti halnya mengadakan Forum Ibu Muslim Muda dengan menggandeng EcoDeen dan Umat Untuk Semesta serta beberapa kolaborator lainnya sebagai ruang diskusi bagi ibu dan muslimah muda agar kemudian dapat berperan aktif untuk menyuarakan isu-isu mengenai polusi udara.
“Maka apapun perilaku atau kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan akan mempengaruhi Indonesia juga di skala besar. Semoga dengan refleksi hari ini bersama Majelis Ulama Indonesia, kita dapat mengimplementasikan perilaku ramah lingkungan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT,” ucap Prima.