Suara.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan bahwa pasokan daging sapi mencukupi untuk memenuhi permintaan selama bulan Ramadan dan Lebaran di Indonesia.
Budi Waryanto, Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama, dan Humas Bapanas, memberikan respons terhadap laporan mengenai kematian 100 ekor sapi impor dalam perjalanan dari Australia ke Indonesia.
Menurut Budi, stok daging saat ini aman. Pernyataan tersebut disampaikan setelah ia menghadiri diskusi publik mengenai 'Ketersediaan dan Harga Pangan Jelang dan Pasca Lebaran 2024' pada Rabu (27/3/2024).
Budi menjelaskan bahwa pasokan daging tidak hanya berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi juga dari sektor swasta. Oleh karena itu, Bapanas terus memantau ketersediaan stok daging sapi untuk memastikan kecukupan selama bulan Ramadan dan Lebaran.
Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Idul Fitri yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna
Guna memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri, pemerintah berencana akan memperoleh pasokan dari peternakan dalam negeri.
Frans Marganda Tambunan, selaku Direktur Utama ID Food, sebelumnya mengungkapkan bahwa sekitar 2.350 ekor sapi hidup dari Australia dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada bulan Maret 2024 untuk mengisi kebutuhan lokal.
Dari total sapi impor tersebut, sebagian akan dipotong untuk memenuhi permintaan akan daging segar selama bulan puasa dan Lebaran. Sebab, impor daging sapi beku dari Brasil diperkirakan baru akan tiba setelah masa Lebaran.
Menurut ketentuan Kementerian Pertanian, sapi impor tersebut harus dipelihara selama 3 bulan sebelum diolah menjadi daging yang dapat dijual di pasar.
Namun, ID Food telah meminta izin khusus agar sapi-sapi dengan berat di atas 500 kilogram dapat segera dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.
Baca Juga: 6 Keunggulan Tempe, Makanan Tinggi Protein yang Bisa Jadi Alternatif Daging Sapi
“2.350 ekor itu kurang lebih ada 25% kalau nggak salah ada yang udah layak potong,” ujar Frans dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (20/3/2024) lalu.
Baru-baru ini, Juru Bicara Dewan Eksportir Ternak Australia mengonfirmasi bahwa sekitar 100 ekor sapi telah meninggal dalam perjalanan menuju Indonesia.
Informasi tentang insiden ini disampaikan oleh seorang eksportir yang menggunakan kapal Brahman Express kepada pemerintah Australia.
"Dugaan awal adalah bahwa ini adalah kasus botulisme, yang menyerang hewan dari satu peternakan," ujar juru bicara tersebut seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg pada Selasa (26/3/2024) lalu.
Botulisme adalah penyakit langka yang disebabkan oleh racun dari bakteri Clostridium botulinum yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini bisa menjangkiti semua mamalia, termasuk manusia, dan dapat menyebabkan kelumpuhan otot.