PoH sendiri secara teknis adalah fungsi yang dapat diverifikasi (verifiable delay function) yang menghasilkan serangkaian timestamp terstruktur dengan kecepatan tinggi. Setiap timestamp dalam PoH berfungsi sebagai bukti bahwa suatu peristiwa telah terjadi pada saat tertentu dalam waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, PoH memungkinkan blockchain Solana untuk mencapai throughput yang tinggi tanpa mengorbankan keamanan atau desentralisasi.
Kecepatan Proses Transaksi
Sejauh ini, Solana memang dikenal dengan kecepatan proses transaksinya, yang penting untuk fungsi kontrak pintar yang ditawarkannya. Sejauh ini, Solana mampu memproses 2.579 transaksi per detik, walau dari segi kapasitas, Solana sebenarnya bisa mengakomodasi hingga lebih dari 700.000 transaksi per detik.
Kapasitas ini jauh lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan oleh kompetitornya seperti Ethereum, Polygon (MATIC), dan Ripple (XRP). Ethereum, menyusul upgrade terbarunya, Dencun mampu mengakomodasi hingga 100.000 transaksi per detik. Kedua mata uang kripto tersebut memang memiliki kapasitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan Polygon (maks. 7.000 transaksi per detik) dan Ripple (maks. 1.500 transaksi per detik).
Kemampuan Solana untuk dapat memproses transaksi dengan jauh lebih cepat dibandingkan mata uang kripto kontrak pintar lainnya terletak salah satunya pada penggunaan mekanisme konsensus PoH, yang memungkinkan Solana untuk memproses transaksi secara paralel, tanpa perlu menunggu transaksi yang lebih dahulu cetak dalam ledger untuk selesai terlebih dahulu.
Kemampuan Interoperabilitas yang Unggul
Solana memungkinkan integrasi yang mulus dengan blockchain lain dan infrastruktur terkait melalui dukungan untuk teknologi jembatan (bridge technology), yang memungkinkan aset dan data untuk bergerak antara Solana dan blockchain lain dengan aman dan cepat. Teknologi jembatan Solana memanfaatkan standar komunikasi terbuka seperti JSON-RPC dan REST API untuk memungkinkan komunikasi antara Solana dan blockchain lain, serta memfasilitasi transfer aset lintas rantai.
Selain itu, Solana juga aktif dalam mengembangkan protokol interoperabilitas yang terbuka dan inklusif, seperti Wormhole, yang dirancang untuk memungkinkan pertukaran aset dan data lintas rantai dengan keamanan tinggi dan biaya rendah. Protokol ini memanfaatkan teknologi konsensus Solana, termasuk Proof of History (PoH) dan Tower Byzantine Fault Tolerance (TBFT), untuk memastikan konsistensi dan keamanan transaksi lintas rantai. (dzotan)