Suara.com - Saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, di Jakarta, Selasa (26/3/2024), Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah memberikan apresiasi kepada perusahaan layanan berbasis aplikasi yang memberikan insentif kepada mitra kerjanya jelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
"Sebenarnya teman-teman aplikator (penyedia layanan berbasis aplikasi), sejak tahun-tahun sebelumnya sudah memberikan apapun itu namanya, apakah insentif, bonus, atau bantuan THR itu sudah diberikan sebelumnya. Dan tentu kami sampaikan apresiasi karena selama ini teman-teman aplikator memperhatikan pekerja online," kata Ida Fauziyah.
Menurutnya, insentif bagi mitra kerja sangat diperlukan untuk membantu meringankan beban mereka menjelang hari raya keagamaan, karena mitra kerja tidak dapat mendapatkan THR keagamaan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.
"Dasar Surat Edaran yang kami keluarkan adalah PP Nomor 36 Tahun 2021 dan Permenaker Nomor 6 Tahu 2016. Di mana THR itu diberikan kepada pekerja yang memiliki hubungan kerja PKWT maupun PKWTT. Sementara teman-teman ojek online tidak masuk dalam ranah Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 ini karena hubungan kerjanya adalah hubungan kemitraan," jelasnya.
Baca Juga: Bertemu Atase Belanda, Kemnaker Bahas Demokratisasi Tata Kelola ILO
Ida menambahkan, pihaknya bersama Komisi IX telah menyimpulkan tentang pentingnya regulasi bagi pekerja dengan status kerja kemitraan. Ia pun akan segera menyusun regulasi bagi pekerja dengan status hubungan kemitraan.
Ke depan regulasi tersebut tidak hanya mengatur terkait pembayaran THR, namun segala hal terkait status kemitraan termasuk terkait pelindungan sosial.
"Kalau mau mengatur pekerja dengan status kemitraan ini jangan hanya terkait THR-nya, tetapi juga pengaturan yang lain misalnya jaminan sosial bagi pekerja dengan status kemitraan ini," ujarnya.