Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi ternyata tak main-main soal rencana dirinya untuk melakukan 'kawin paksa' atau merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).
Budi mengungkapkan dengan cara itu industri telekomunikasi di Tanah Air akan jauh lebih sehat dan berdaya saing.
Saat ini kata dia industri sektor ini sedang sakit.
“Lebih sehat dan lebih efisien. Tiga kan cukup lah,” ujar Budi kepada wartawan di BSD, Selasa (26/3/2024).
Baca Juga: Kominfo Restui Merger XL Axiata dan Smartfren, 3 Operator Cukup
Budi mengungkapkan saat ini proses merger antara EXCL dan FREN sedang digodok masing-masing perusahaan, namun dirinya tidak mengetahui secara pasti progresnya sudah sampai mana.
Budi Arie mengklaim kalau sarannya soal merger sudah didiskusikan dengan kedua belah pihak. Namun ia mengembalikan lagi keputusan pada XL maupun Smartfren.
"(Mereka) sudah dikasih tahu. Saya sudah bilang, terserah kalian kalau soal itunya (merger). Saya enggak ikut campur dong. Masa saya ikut campur?" timpal Budi Arie.
Menurut Budi Indonesia sebaiknya hanya memiliki tiga operator seluler demi industri telekomunikasi yang lebih efisien dan sehat. Ia mengatakan banyak negara yang saat ini hanya dilayani oleh tiga operator seluler.
Lewat merger ini diharapkan industri telekomunikasi bakal bisa mendongkrak kualitas layanan internet di Indonesia. Saat ini, menurutnya, kecepatan internet Indonesia nomor 9 dari 10 negara Asean dan nomor 121 dari 182 negara di dunia.
Baca Juga: Katanya Isu Jokowi Titip Menteri ke Prabowo Cuma Gosip, Tapi Kalau 'Mengusulkan' Boleh
Pemerintah pun kata dia siap membantu proses merger ini agar tercipta industri telekomunikasi yang lebih baik dan sehat.