Begini Peran Perbankan Syariah Dalam Kelola Dana Haji

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 25 Maret 2024 | 13:40 WIB
Begini Peran Perbankan Syariah Dalam Kelola Dana Haji
Ilustrasi Haji (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perbankan syariah memiliki peran yang penting bagi mengoptimkan dana haji. Apalagi, selama ini Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) selalu bekerja sama dengan perbankan syariah untuk kelola dana haji.

Lantas, sejauh mana optimalisasi pengelolaan dana haji oleh perbankan syariah nasional? Seperti apa dampaknya terhadap perkembangan perbankan syariah di Indonesia?

Untuk menjawab itu, Infobank Digital bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Solo menggelar Talkshow secara luring dengan tema Peran Perbankan Syariah dalam Pengelolaan Dana Haji. Talkshow ini juga dala rangka Road to Kongres ISEI XXII Tahun 2024.

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander mengatakan, BPKH mengimplementasikan pengelolaan dana haji melalui penempatan dan investasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan prinsip syariah, kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan dan akuntabel. Sesuai ketentuan yang berlaku komposisi Dana Penempatan maksimal sebesar 30 persen dan Dana Investasi sebesar 70 persen dari total dana kelolaan BPKH.

Baca Juga: OJK Luncurkan Peta Jalan Penguatan Perbankan Syariah

"Pengelolaan Dana Haji oleh BPKH memiliki tiga tujuan, yakni kualitas penyelenggaraan ibadah haji, rasionalitas dan efisiensi penggunaan BPIH, dan manfaat bagi kemaslahatan umat," ujar Harry seperti yang dikutip, Senin (25/3/2024).

Harry melanjutkan, dana kelolaan dan nilai manfaat meningkat setiap tahunnya. Tercatat merujuk laporan per 31 Desember 2023, Dana Kelolaan telah mencapai Rp166,7 triliun atau meningkat 0,12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan Nilai Manfaat tahun 2023 telah mencapai Rp10,9 triliun atau meningkat 7,18 persen dibandingkan tahun 2022.

Kepala Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Anggito Abimanyu menjelaskan bagaimana pengaruh dana haji pada stabilitas keuangan bank syariah. Menurutnya, Dana Haji di Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) memberikan efek positif kepada stabilitas keuangan Bank Syariah.

"Hal ini karena dana haji bersifat pasti, longrun dan stabil penempatannya, khususnya setelah 2019 sebesar 30 persen," imbuh dia.

Baca Juga: Lowongan Kerja Semua Jurusan BPKH Pengelola Uang Haji 2023

Lebih jauh dia menjelaskan, elastisitas dana haji terhadap stabilitas bank syariah adalah 1,235. Ini artinya sangat sensitif terhadap performa kinerja bank. "Berarti setiap tambahan dana haji 1 persen akan meningkatkan kestabilan (Z-Score) bank sebesar 1,23 persen. Very sensitive," beber dia.

Diketahui, Z-Score yang tinggi menunjukan bank tersebut lebih stabil. Sebaliknya, semakin rendah Z-Score, maka semakin besar kemungkinan suatu bank akan goyah dan kemungkinan gagal. Kemudian, kestabilan bank syariah terganggu dengan perubahan kebijakan pada tahun 2019, dan tidak ada perbedaan kestabilan bank antara Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS). Sementara penambahan modal bank berpengaruh positif kepada stabilitas bank syariah.

Sebagai upaya meningkatkan kinerja bank dari sisi kestabilan bank adalah dengan meningkatkan penghimpunan dana haji dan memupuk laba untuk menyisihkan sebagai tambahan modal bank.

"Jadi bank itu harus kreatif mencari (dana haji). Gimana caranya, harus mencari. Dana ini sudah terbukti memberikan stabilitas yang lebih baik,” ujarnya.
Khusus untuk BPKH. Harus dijaga, kalau nggak performance bank akan terganggu," imbuh dia.

Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2013, BUS dan UUS secara eksklusif menerima setoran BPS-BPIH/Dana Haji dari Kementerian Agama (Kemenag) dan sekarang oleh BPKH.

Sementara, Kepala Divisi Bank Jateng Syariah Slamet Sulistiono mengatakan, Bank Jateng Syariah pun mengungkapkan strategi penghimpunan Dana Haji. Setidaknya ada empat strategi jitu yang dilakukan Bank Jateng Syariah. Pertama, kata dia, menjalankan program referral akuisisi setoran awal haji bekerja sama dengan KBIH dengan reward sebesar Rp150.000 per jemaah yang dapat disinergikan dengan program dari BPKH.

Kedua, promosi intens ke instansi yang telah bekerja sama dengan Bank Jateng baik ASN atau instansi swasta dapat bersinergi dalam program Safari Hajj dari BPKH. Ketiga, pemberian insentif kepada petugas Layanan Syariah yang tersebar di 156 Kantor Bank Jateng (konvensional).

"Keempat, pembukaan layanan di kantor Kemenag serta optimalisasi mobil kas keliling syariah untuk menjangkau nasabah lebih luas," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI