Suara.com - Seiring perkembangan zaman, peran ibu kini tidak hanya melulu menyoal urusan rumah tangga dan membesarkan anak. Ditambah lagi dengan semakin canggihnya teknologi yang memberikan kemudahan dalam berbagai hal, tak terkecuali bagi para ibu untuk mengaktualisasikan diri.
Deasy Andriani, Pemilik DS Yoghurtku telah membuktikan bahwa menjadi ibu rumah tangga bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan. Dengan tekad yang luar biasa, Deasy telah mengubah perannya sebagai ibu rumah tangga menjadi peluang untuk berkembang dan meraih prestasi.
Perempuan asal Bandung, Jawa Barat itu berhasil mengelola bisnis dari rumah. Tak tanggung-tanggung, yoghurt yang diproduksinya pernah dikirim ke luar negeri seperti London, Switzerland, Jepang, Italy hingga Amerika Serikat.
"Saya kirimnya port to port, untuk sekali kirim itu bisa mencapai 250 pcs tergantung bagaimana orderannya. Untuk ongkir pembeli yang menanggung," tutur Deasy Andriani dalam kegiatan Buka Puasa Bersama Media dengan tema "Live On Ramadan" di Jakarta, Kamis, (21/3/2024).
Baca Juga: Brantas Abipraya Maksimalkan Pemanfaatan Gedung Sapta Taruna lewat PMN non Tunai
Adapun, harga per botol DS Yoghurtku dibanderol Rp10.000. Artinya, jika dikalkulasikan, Deasy hanya mengantongi pendapatan Rp2,5 juta dari 250 pcs yoghurt yang dikirim ke luar negeri.
Sebelum bisa menggeluti bisnisnya seperti sekarang ini, Deasy awalnya hanya ingin mencari pendapatan lain di samping uang yang diberikan oleh suami. Perlahan, Deasy mempromosikan produknya kepada para tetangga. Singkat cerita ternyata yoghurt yang dibuatnya sesuai dengan lidah orang asing.
Deasy juga sempat merasakan jatuh bangun. Kala itu, ada salah satu pelanggan yang order namun tidak membayar. Sementara di satu sisi, dia harus melayani pelanggan lain yang juga memesan dalam jumlah besar. Kondisi tersebut membuatnya sempat terpuruk karena tak ada modal untuk melanjutkan bisnis. Beruntung PT Permodalan Nasional Madani (PNM) hadir untuk memberikan pinjaman.
"Saat itu saya bingung karena mau pinjam ke orang juga malu. Singkat cerita, saya dikenalin ke PNM. saat itu, suami saya juga mendukung, dia bilang ya sudah coba saja," urai Deasy.
Berkat bantuan dari PNM, kini Deasy tetap bisa melanjutkan usahanya. Bahkan, dia juga terus memperbaiki packaging dari produknya agar terlihat menarik sehingga bisa dilirik.
Baca Juga: Emas, Investasi Paling Cocok untuk Para Ibu Pelaku Usaha Ultra Mikro
Oleh karena itu, dia pun tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada PNM yang bisa hadir di waktu yang tepat. Dia berharap, PNM bisa terus memberdayakan para ibu-ibu.
PNM Salurkan Rp12,5 Triliun Pembiayaan
Perlu diketahui, PNM bergerak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. PNM memberikan kesempatan kepada masyarakat pra dan rentan sejahtera untuk lebih produktif dengan membuka usaha. Upaya yang dilakukan oleh PNM berupa pembiayaan, pendampingan, dan binaan melalui program Mekaar.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menjelaskan, terhitung mulai tahun 2016 hingga 2024, PNM Mekaar sudah membiayai 20,1 juta ibu yang menjadi pelaku usaha ultra mikro. Dari angka tersebut, sebanyak 15,2 juta ibu masih menjadi nasabah aktif.
"Sedangkan sisanya sudah naik kelas ke BRI, Pegadaian dan mungkin ke lembaga keuangan formal lain," tutur Arief.
Sepanjang Januari-Februari 2024, PNM telah menyalurkan dana sebesar Rp12,5 triliun untuk para pelaku usaha ultra mikro dengan target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2024 sebesar Rp75 triliun.
Arief menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penyesuaian dan perubahan, baik dari proses bisnis, pemberdayaan hingga pendampingan untuk mencapai target penyaluran dana sebesar Rp75 triliun pada 2024.