Viral Komika Diduga Bohong Soal Open Donasi, Ini 5 Alasan Tidak Berdonasi di Medsos

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 19 Maret 2024 | 16:42 WIB
Viral Komika Diduga Bohong Soal Open Donasi, Ini 5 Alasan Tidak Berdonasi di Medsos
Ilustrasi uang (Pexels.com/Ahsanjaya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jagat Twitter saat ini dihebohkan dengan fenomena “pengemis” yang meminta donasi lewat akun media sosial. Alasannya pun beragam, namun secara umum uang itu mereka butuhkan untuk mengobati kerabat yang sakit.

Padahal, alasan itu bisa saja dibuat – buat. Itulah sebabnya, sebaiknya kita tidak sembarangan memberi donasi di media sosial. Meski ada indikasi kebohongan, pendapatan para pengemis ini pun bisa dibilang fantastis. 

Salah satu yang bikin heboh adalah akun Singgih Sahara. Dia disebut – sebut mengumpulkan donasi lewat platform Kitabisa.com hingga memperoleh Rp48 juta. Namun kini dia mengaku masih membutuhkan tambahan Rp2 juta.

Dalam aksi meminta donasi, Singgih menyebut dirinya baru mengalami pemutusan hubungan kerja sehingga tidak bisa melunasi tunggakan BPJS. Padahal, Singgih juga harus membayar biaya berobat anggota keluarganya. Namun, pernyataan Singgih tak dipercaya sebagian netizen. 

Baca Juga: Warga Meninggal Usai Dihadang Masuk Masjid saat Kunker Jokowi, Henri Subiakto: Semoga Orang yang Bikin Susah Rakyat.....

Bagi Anda yang bingung apakah orang – orang seperti Singgih layak diberi donasi atau tidak, berikut adalah lima alasan sebaiknya tidak sembarangan memberi donasi di media sosial. 

1. Ketidakpastian Keaslian Kasus

Media sosial seringkali menjadi platform di mana orang bisa memanipulasi informasi atau menyajikan cerita dengan cara yang membuatnya terdengar lebih tragis daripada yang sebenarnya. Tanpa verifikasi yang memadai, sulit untuk memastikan bahwa seseorang benar-benar membutuhkan bantuan atau hanya memanfaatkan kebaikan hati orang lain untuk keuntungan pribadi.

2. Potensi Penipuan

Banyaknya kasus penipuan yang melibatkan penggalangan dana di media sosial menunjukkan bahwa tidak semua cerita yang terdengar menyedihkan adalah benar. Orang-orang yang tidak jujur dapat memanfaatkan empati orang lain untuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak jujur.

Baca Juga: Viral Aksi Pemuda Bangkalan Tantang Duel Polisi Bikin Geram: Langsung Tangkap Aja

3. Keterbatasan Finansial

Meskipun niat kita baik, memberikan donasi kepada setiap orang yang meminta bantuan memang baik. Namun, ingat bahwa setiap orang memiliki kebutuhan hidup sehingga perlu memprioritaskan penerima manfaat dari finansial kita. Berdonasi lewat media sosial yang tidak jelas keaslian penerimanya jelas bukan hal yang bijak.

4. Dianggap Tabu 

Masyarakat tradisional tak mengenal platform – platform internet sebagai sumber penggalangan donasi. Jika Anda masih tinggal di lingkungan dengan kultur ini, berdonasi langsung atau lewat lembaga zakat bisa menjadi pilihan yang lebih baik. 

5. Mendorong Ketergantungan

Terkadang, memberikan donasi kepada seseorang yang meminta bantuan di media sosial bisa menjadi ketergantungan bagi mereka. Mereka bisa menjadi lebih terbiasa meminta bantuan daripada mencari solusi jangka panjang.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI