Suara.com - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia kembali jadi perbincangan karena dugaan pelanggaran yang mencatut namanya. Kali ini terkait dengan daftar perusahaan milik Bahlil Lahadalia yang dipersoalkan oleh publik.
Jabatan sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal diembannya selama beberapa tahun, dan menghasilkan cukup banyak kebijakan. Belakangan perbincangan tentang dirinya semakin santer, setelah ia menyatakan akan mendistribusikan IUP yang telah dicabut kepada masyarakat, UMKM, hingga koperasi. Berikut daftar perusahaan milik Bahlil,
1. PT Rifa Capital
Perusahaan ini adalah induk dari 10 anak usaha lain yang dimilikinya. Letaknya ada di Jakarta Selatan, dan memiliki anak usaha di bidang perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Baca Juga: Dituding Tarik Upeti, Bahlil: Kita Proses Hukum, Biar Tidak Ada Dosa di Antara Kita!
Beberapa nama perusahaan yang ada di bawahnya antara lain adalah PT Ganda Nusantara, PT MAP Surveillance, dan PT Pandu Selaras. Asetnya berupa lahan tambang batu bara di Fak-Fak dan Halmahera.
2. PT Dwijati Sukses
Meski telah memiliki Rifa Capital yang bergerak di banyak jenis industri, ternyata menteri yang satu ini juga memiliki perusahaan lain yang bergerak di bidang konstruksi atau properti. Nama perusahaan ini sering muncul di situs lelang proyek pemerintah.
Tentu hal ini cukup membuat banyak orang gusar, sebab secara praktis perusahaan ini adalah milik menteri yang menjabat di pemerintahan, dan rawan terjadi konflik kepentingan pada urusan lelang yang dilakukan oleh pemerintah pada proyek-proyeknya.
3. PT Bersama Papua Unggul
Baca Juga: Daftar 'Operator' Bahlil Dalam Jalankan Gurita Bisnis
Perusahaan ini berfokus pada bidang konstruksi, dan menjadi salah satu perusahaan yang berhasil memenangkan lelang proyek pembangunan Jalan Bofuwer-Windesi atau MYC bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Di samping bidang konstruksi, perusahaan ini juga bergerak di bidang perdagangan, instalasi listrik, telekomunikasi, hingga mekanikal.
4. PT Meta Mineral Pradana
Dengan izin tambang yang luas konsesi gabungannya mencapai lebih dari 600 hektar di Konawe Utara, perusahan ini menjadi bisnis selanjutnya yang dimiliki oleh Bahlil. Dari komposisi sahamnya, PT Rifa Capital memiliki sebesar 10% saham, sedangkan PT Bersama Papua Unggul memiliki sebesar 90% saham.
Secara praktis, PT Meta Mineral Pradana juga adalah miliki Bahlil selaku pemilik dari dua perusahaan yang memiliki saham di sana.
Kontributor : I Made Rendika Ardian