Suara.com - Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia diduga menunjuk sejumlah teman dekatnya untuk menjadi operator dalam menjalankan gurita bisnisnya.
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) secara blak-blakan mengatakan setidaknya ada tiga orang dari teman dekat Bahlil yang menjadi direktur di perusahaan milik mantan Ketua Hipmi tersebut.
Ketiga nama tersebut adalah Tresse Kainama, Setyo Mardanus dan Made Suryadana.
Koordinator Jatam, Melky Nahar mengungkap Bahlil memiliki perusahaan induk bernama PT Rifa Capital dan memiliki anak usaha bernama PT Bersama Papua Unggul dimana Bahlil mengempit 90 persen saham.
PT Bersama Papua Unggul sendiri memiliki anak usaha PT Meta Mineral Pradana (MMP), sebuah perusahaan tambang nikel dengan dua izin tambang di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Dalam menjalankan usahanya, lanjut Melky, Bahlil diduga menggunakan orang-orang dekatnya, salah satunya Tresse Kainama.
"Sejumlah dokumen akta perusahaan, Tresse memiliki 10 persen saham PT Bersama Papua Unggul," ungkap Melky dalam diskusi virtual pada Senin (18/3/20204).
Nama Tresse Kainama juga mucul di sejumlah perusahaan yang terafilisasi dengan perusahaan Bahlil, yaitu PT Meta Mineral Pradana sebagai Direktur, PT MAP Survaillances sebagai Direktur, dan PT Karya Bersama Mineral sebagai Komisaris.
"Semua perusahaan ini terafiliasi dengan Bahlil," kata Melky.
Baca Juga: Profil Tresse Kainama: Dirut Perusahaan Tambang Menteri Bahlil Lahadalia
Tak hanya sampai disitu saja, Tresse Kainama juga tercatat sebagai Komisaris di PT Cendrawasih Hijau Lestari dan Komisaris di PT Cendrawasih Artha Teknologi. PT Cendrawasih Hijau Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor perhutanan, beroperasi di Kaimana, Papua Barat yang juga dimiliki Bahlil.