Suara.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) masih menikmati penjualan rokoknya di Tanah Air meski harga cukai rokok terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Mengutip laporan keuangan HMSP pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Sabtu (16/3/2024) produsen rokok ini membukukan laba bersih sebesar Rp8,096 triliun pada tahun 2023, atau tumbuh 28,04 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp6,323 triliun.
Seiring dengan itu, laba per saham dasar terdongkrak ke level Rp70 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan di akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp54 per helai.
Presiden Direktur HMSP, Vasileios Gkatzelis mengatakan penjualan mencapai Rp115,98 triliun sepanjang 2023.
Baca Juga: Emiten Mertua Syahrini Raup Laba Rp613 Miliar Pada 2023
Hasil itu tumbuh 2,76 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp96,652 triliun.
Penopangnya, penjualan sigaret kretek tangan seperti produk Dji Sam Soe ke pasar dalam negeri naik 32,4 persen secara tahunan menjadi Rp35,943 triliun pada tahun 2023.
Senada penjualan lainnya tumbuh 26,5 persen secara tahunan menjadi Rp1,044 triliun.
Bahkan nilai ekspor kepada pihak berelasi melonjak secara tahunan menjadi Rp706,08 miliar.
Tapi penjualan kretek mesin seperti rokok Sampoerna Mild menyusut 4,9 persen secara tahunan menjadi Rp68,924 triliun pada tahun 2023. Senasib, penjualan sigaret putih mesin turun 13,08 persen secara tahunan menjadi Rp8,067 triliun.
Baca Juga: Jualan Gas PGN Melonjak di 2023, Tapi Laba Menurun 14,7 Persen
Walau beban pokok penjualan membengkak 2,7 persen secara tahunan menjadi Rp96,652 triliun pada tahun 2023. Tapi laba kotor tetap terkerek 12,8 persen secara tahunan menjadi Rp19,33 triliun.
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 4,5 persen secara tahunan menjadi Rp25,446 triliun pada akhir tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 6,04 persen secara tahunan menjadi Rp29,869 triliun pada tahun 2023.