Daftar Saham Yang 'Mantap Disantap' Saat Ramadan

Selasa, 12 Maret 2024 | 10:41 WIB
Daftar Saham Yang 'Mantap Disantap' Saat Ramadan
Ramadan, bulan suci umat Islam, identik dengan peningkatan konsumsi masyarakat. Tren ini pun bisa dimanfaatkan oleh investor dengan melirik saham-saham tertentu yang berpotensi naik selama Ramadan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramadan, bulan suci umat Islam, identik dengan peningkatan konsumsi masyarakat. Kebutuhan untuk persiapan buka puasa dan sahur membuat masyarakat berbelanja lebih banyak.

Tren ini pun bisa dimanfaatkan oleh investor dengan melirik saham-saham tertentu yang berpotensi naik selama Ramadan.

Sektor Ritel Favorit

Saham-saham dari perusahaan ritel biasanya menjadi primadona saat Ramadan. Peningkatan permintaan terhadap bahan pangan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya membuat kinerja emiten ritel cenderung meningkat.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Tenteng Tas Branded saat Tarawih Pertama, Harganya Gak Kaleng-Kaleng

Beberapa saham ritel yang kerap diuntungkan saat Ramadan yang dirangkum Suara.com pada Selasa (12/3/2024) sebagai berikut:

1. ERAA (PT Erajaya Swasembada Tbk)
2. MAPA (PT Matahari Putra Prima Tbk)
3. AMRT (PT Matahari Department Store Tbk)
4. MAPI (PT Mitra Adiperkasa Tbk)

Selain Ritel, Perhatikan Juga Konsumer dan Restoran

Tak hanya ritel, saham-saham dari perusahaan konsumer dan pengelola restoran juga berpotensi cuan di Ramadan. Meningkatnya konsumsi masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan buka puasa bersama bisa menjadi katalis positif bagi emiten-emiten tersebut.

Contoh saham konsumer yang berpotensi naik adalah:

Baca Juga: Profil Ragnar Oratmangoen, Pemain Keturunan Muslim yang Jalani Awal Puasa Ramadan di Indonesia

1. INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk)
2. ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)
3. MYOR (PT Mayora Indah Tbk)

Ingat, Investasi Tetap Perlu Analisa

Meskipun historisnya saham-saham di sektor tertentu cenderung naik saat Ramadan, penting untuk diingat bahwa investasi tetap membutuhkan analisa yang baik.

Jangan hanya ikut-ikutan tren, tetapi cermati juga kondisi fundamental perusahaan dan kinerja keuangannya sebelum memutuskan membeli saham.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI