Suara.com - Ramai diberitakan munculnya klub yang mengidentikkan diri dengan negara zionis, Israel di Indonesia. Klub bernama Israel FC Papua itu banyak diperkuat oleh pemain asal Papua seperti Titus Bonai dan Todd Ferre.
Bahkan, entah karena cari perhatian (caper) atau memang ada maksud tertentu, klub tersebut secara terang-terangan memiliki desain khas bendera Israel. Meski hingga kini belum diketahui apakah ada afiliasi antara klub tersebut dengan Israel.
Terkini, klub tersebut ternyata mencatutkan merek apparel asal Indonesia sebagai sponsor apparel di jersey mereka. Hal ini lantas memicu kontroversi karena Narrow tidak pernah bekerja sama dengan Israel FC Papua.
"Kami Tidak pernah memproduksi jersey Israel FC, tanpa kerjasama dengan Israel FC Papua. Jersey yang dipakai bukan produksi Narrow, melainkan pembajakan tanpa izin. Kami merasa dirugikan dan menuntut klarifikasi serta permohonan maaf resmi," tulis Narrow melalui akun media sosial resmi mereka, dikutip Suara.com pada Senin (11/3/2024).
Baca Juga: Google Pecat Karyawan yang Bela Palestina
Selain itu, hal ini dianggap merugikan Narrow sebagai produsen apparel karena Narrow menegaskan sebagai salah satu pendukung perdamaian di Palestina.
"Kami dari Narrow Indonesia ingin menyampaikan klarifikasi penting terkait isu yang sedang beredar. Klarifikasi ini diberikan untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai hubungan antara Narrow dengan Israel FC dan mengenai penggunaan merek Narrow pada jersey yang digunakan klub tersebut," sebut Narrow.
"Tindakan ini melibatkan penggunaan ilegal merek kami dan kami mendesak agar ISRAEL FC memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas penggunaan nama dan merek Narrow pada jersey mereka tanpa izin," sambung keterangan yang sama.
Namun demikian, belum diketahui secara pasti apakah klub tersebut merupakan klub amatir atau profesional.
Hingga kini, Israel masih menyerang wilayah Palestina dan lebih dari 30.000 warga Palestina meninggal dunia karena serangan Israel. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Perbaikan Palestina Butuh Dana Rp1.4 Kuadriliun, Mesir Klaim Lindungi Warga Gaza