Suara.com - Bantuan langsung tunai (BLT) Rp600 ribu yang dijanjikan pemerintah kabarnya akan segera disalurkan. Hal ini dipastikan usai Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengkonfirmasi, saat ini pemerintah tengah mendata penerima BLT.
Ia menambahkan, penyaluran BLT Rp600 ribu kemungkinan disalurkan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Sebagai informasi, BLT RP 600 ribu akan diberikan kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan skema Rp200 ribu per bulan selama tiga periode. Meski demikian, belakangan BLT kabarnya akan disalurkan sekaligus.
"Butuh penganggaran di Kementerian Sosial dan kemudian berkontrak dengan PT Pos karena penyaluran melalui PT Pos secara biaya lebih murah daripada melalui Himbara," sambung dia.
Sementara, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata dalam kesempatan terpisah menyebut, BLT yang disalurkan nanti berasal dari alokasi anggaran belanja sosial yang telah disiapkan. Isa menegaskan bahwa anggaran untuk pos ini telah dialokasikan setiap tahun.
Baca Juga: Jubir Ganjar-Mahfud: Dugaan Politisasi Bansos Pemilu 2024 Bisa Dibuktikan Melalui Hak Angket
Dikabarkan sebelumnya, BLT Mitigasi Risiko Pangan rencana awalnya akan disalurkan pada bulan Februari 2024, dengan total Rp 600 ribu atau Rp 200 ribu setiap bulannya. Namun, sampai saat ini, BLT tersebut belum juga dicairkan, padahal telah dijanjikan sejak awal tahun.
Konsep BLT Mitigasi Risiko Pangan diperkenalkan oleh Airlangga pada bulan Januari 2024, setelah pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendalian Inflasi Pusat. Sasaran dari program ini adalah 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Anggaran untuk BLT Mitigasi Risiko Pangan telah dialokasikan sebesar Rp 11,25 triliun melalui pagu anggaran bansos di Kementerian Sosial. Program ini memiliki tujuan yang berbeda dengan BLT dan bansos beras El-Nino, yang ditujukan untuk 22 juta KPM.
Airlangga menjelaskan bahwa penyaluran BLT dilakukan melalui layanan PT Pos Indonesia karena biayanya lebih murah daripada menggunakan perbankan.
Baca Juga: Bukannya Enggan Ikut Jokowi, Ini Alasan Mensos Risma Absen Saat Penyaluran Bansos Beras