Dalam laporan tersebut, co-pilot diketahui memiliki bayi kembar berumur satu bulan dan dirinya ikut merawat bersama sang istri.
Selanjutnya, co-pilot juga tengah melakukan pindahan rumah. Pada tanggal 24 Januari 2024 setelah melakukan pindahan, co-pilot berusaha untuk tidur, namun ia harus bangun beberapa kali untuk membantu istrinya merawat bayi. Co-pilot merasa kualitas tidurnya menurun karena beberapa kali terbangun.
Pada tanggal 25 Januari 2024 sekitar pukul 00.00, co-pilot bangun dan bersiap menuju bandara. Co-pilot mengendarai mobil ke bandara dan mendaftar di kantor operasi penerbangan pada.
"Co-pilot menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh perawat yang disediakan oleh perusahaan. Tekanan darah dan detak jantung PIC normal, dan tes alkohol negatif yang kemudian dianggap layak untuk tugas penerbangan. Co-pilot kemudian mempersiapkan penerbangan bersama awak lainnya," tulis KNKT.
Dinonaktifkan
Manajemen Batik Air telah menentukan nasib pilot dan co-pilot yang keciduk tertidur selama penerbangan. Insiden itu terjadi dalam penerbangan Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, maskapai memberhentikan sementara dua pilot yang tertidur selama 28 menit itu.
"Keputusan tersebut merupakan bentuk keseriusan perusahaan terhadap pentingnya aspek keselamatan serta dalam rangka menjalankan investigasi yang menyeluruh," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Minggu (10/3/2024).
Baca Juga: Nasib Pilot Batik Air Setelah Keciduk Tidur 28 Menit Selama Penerbangan