Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan kondisi kesehatan pilot dan co-pilot Batik Air sebelum mengoperasikan penerbangan Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024. Dua pilot itu keciduk tertidur selama penerbangan sampai pesawat keluar dari jalur penerbangan yang ditetapkan.
Dalam laporan yang ditandatangani Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono ini menyebut, pilot utama yang berusai 32 tahun ini telah memenuhi syarat sebagai pilot A320. Pilot tersebut memilki sertifikat medis kelas satu yang sah dengan batasan medis untuk memakai lensa korektif.
Setidaknya, pilot memiliki total waktu terbang 6.304 jam 11 menit. Sebelum operasikan penerbangan dengan nomor ID 6723 ini memiliki waktu istirahat selama 35 jam.
Pilot itu, terkakhir mengoperasikan penerbangan pada tanggal 23 Januari dengan total waktu penerbangan 1 jam 35 menit. Pada hari yang sama, tugas penerbangan pilot tersebut dihentikan dan kembali ke rumah pribadi untuk beristirahat.
Baca Juga: Nasib Pilot Batik Air Setelah Keciduk Tidur 28 Menit Selama Penerbangan
Kemudian hari berikutnya pada 24 Januari, Pilot diminta untuk standby di rumah dan melakukan kegiatan rutin sehari-hari di luar penerbangan.
Pada tanggal 25 Januari 2024 sekitar pukul 00.45 WIB, Pilot berangkat menuju bandara dengan mengendarai mobil. Pukul 01.39, Pilot menandatangani kontrak di kantor operasi penerbangan dan menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh perawat yang disediakan oleh perusahaan.
"Tekanan darah dan detak jantung PIC normal, dan tes alkohol negatif, yang kemudian dianggap layak untuk tugas penerbangan. PIC kemudian mempersiapkan penerbangan bersama kru lainnya," tulis KNKT dalam laporannya yang dikutip, Minggu (10/3/2024).
Sementara, co-pilot yang berusia 28 tahun ini, memiliki Lisensi Pilot Komersial (CPL) yang masih berlaku dan memenuhi syarat sebagai pilot Airbus A320. co-pilot juga memiliki sertifikat medis Kelas Satu yang sah tanpa batasan.
Setidaknya, co-pilot itu memiliki total waktu penerbangan 1.664 jam 45 menit. Co-pilot memiliki waktu istrahat yang cukup sebelum menerbangkan Kendari-Jakarta selama 53 jam.
Baca Juga: Geger Pilot Dan Kopilot Batik Air Tidur 28 Menit Saat Terbang, Pesawat Sampai Nyasar
Co-pilot terakhir mengoperasikan penerbangan pada tanggal 22 Januari 2024 dengan total waktu penerbangan 1 jam 2 menit. Tugas penerbangan kemudian dihentikan dan Co-pilot kembali ke rumah pribadi untuk beristirahat.
Dalam laporan tersebut, co-pilot diketahui memiliki bayi kembar berumur satu bulan dan dirinya ikut merawat bersama sang istri.
Selanjutnya, co-pilot juga tengah melakukan pindahan rumah. Pada tanggal 24 Januari 2024 setelah melakukan pindahan, co-pilot berusaha untuk tidur, namun ia harus bangun beberapa kali untuk membantu istrinya merawat bayi. Co-pilot merasa kualitas tidurnya menurun karena beberapa kali terbangun.
Pada tanggal 25 Januari 2024 sekitar pukul 00.00, co-pilot bangun dan bersiap menuju bandara. Co-pilot mengendarai mobil ke bandara dan mendaftar di kantor operasi penerbangan pada.
"Co-pilot menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh perawat yang disediakan oleh perusahaan. Tekanan darah dan detak jantung PIC normal, dan tes alkohol negatif yang kemudian dianggap layak untuk tugas penerbangan. Co-pilot kemudian mempersiapkan penerbangan bersama awak lainnya," tulis KNKT.
Dinonaktifkan
Manajemen Batik Air telah menentukan nasib pilot dan co-pilot yang keciduk tertidur selama penerbangan. Insiden itu terjadi dalam penerbangan Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, maskapai memberhentikan sementara dua pilot yang tertidur selama 28 menit itu.
"Keputusan tersebut merupakan bentuk keseriusan perusahaan terhadap pentingnya aspek keselamatan serta dalam rangka menjalankan investigasi yang menyeluruh," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Minggu (10/3/2024).