Menantikan Suku Bunga Acuan Turun Demi Kredit Rumah Murah

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 08 Maret 2024 | 16:38 WIB
Menantikan Suku Bunga Acuan Turun Demi Kredit Rumah Murah
Dokumentasi. Foto udara perumahan di kawasan Majalaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/wsj. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk bersiap-siap untuk memanfaatkan kemungkinan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) untuk meningkatkan pembiayaan di sektor kredit pemilikan rumah (KPR).

“Kami dari perbankan berharap BI rate akan mulai turun paling tidak pada semester kedua tahun ini,” kata Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Lani menjelaskan bahwa penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) memberi kesempatan untuk menurunkan biaya dana atau cost of fund.

Biasanya, bank mengeluarkan biaya untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga, seperti simpanan tabungan dan deposito. Ketika biaya dana menurun, bunga KPR juga akan ikut menurun.

Baca Juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga di 6 Persen

Menurut data resmi CIMB Niaga, suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk kredit konsumsi KPR periode 29 Februari hingga 30 Maret 2024 adalah 7,55 persen per tahun.

Namun, suku bunga yang diberlakukan kepada debitur bisa saja berbeda dengan SBDK tersebut karena SBDK belum memperhitungkan estimasi premi risiko debitur yang bergantung pada penilaian bank.

Dalam hal kinerja kredit, bank dengan kode saham BNGA pada tahun 2023 mencatatkan realisasi kredit sebesar Rp213,4 triliun atau naik 8,5 persen. Pertumbuhan ini berasal dari kredit korporasi, UMKM, dan kredit konsumsi.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun 2023 mencapai Rp235,9 triliun atau naik 3,8 persen dibandingkan tahun 2022. DPK ini didominasi oleh dana murah, seperti simpanan, yang mencapai hampir 64 persen dari total DPK.

“Saya yakin secara keseluruhan 2024 harusnya suku bunga mulai bisa menurun,” imbuhnya, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Azizah Salsha dan Nagita Slavina Pakai Tas Chanel Kembaran, Harganya Kalau Digabung Bisa Dapat Satu Rumah KPR!

Jika BI Rate turun, yang diikuti penyesuaian bunga simpanan dan kredit, terjadi perbaikan untuk margin bunga bersih (net interest margin/NIM). Pasalnya, kata dia, perbankan dalam dua hingga tiga tahun terakhir NIM mengalami kontraksi.

“Biaya DPK itu mahal, deposito bunga tinggi tapi pinjam (kredit) bunga maunya rendah,” katanya.

Ia memperkirakan bank sentral itu akan menurunkan hingga total 100 basis poin dan diproyeksi bertahap dilakukan mulai Juni hingga akhir tahun 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI