Jokowi Senang dengan Kehadiran Digital Banking, Kenapa?

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 07 Maret 2024 | 10:59 WIB
Jokowi Senang dengan Kehadiran Digital Banking, Kenapa?
Presiden Jokowi memamerkan produk UMKM saat peresmian pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024 di Menara BRILiaN, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024). (Suara.com/Novian).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa gembira dengan kehadiran digital banking. Menurut Jokowi, digital banking sangat membantu masyarakat khususnya di daerah-daerah untuk mendapatkan akses perbankan.

Jokowi menjelaskan, selama ini negara melalui BRI telah memberikan akses perbankan dengan Agen BRILink. Agen ini berfungsi untuk memberikan layanan perbankan yang sebelumnya belum terjangkau oleh masyarakat di daerah.

Bahkan, masyarakat di daerah menggunakan jasa rentenir untuk mengajukan pinjaman.

"Dan saya senang tadi yang disampaikan Pak Dirut BRI Bahwa digital banking sampai ke bawah itu betul betul berjalan di BRI. Bapak ibu bayangkan mengelola 740.000 warung BRILink, agen BRILink. Bukan sesuatu yang mudah dengan transaksi setiap tahun," ujarnya dalam BRI Microfinance Outlook yang disiarkan di Youtube CNBC, Kamis (7/3/2024).

Baca Juga: Begini Cara BUMN Kembangkan UMKM Lokal Agar Go Global

"Pak Dirut sampaikan Rp 1.400 triliun, mengurusi urusan yang kecil kecil yang sebelumnya diurusi oleh rentenir-rentenir dan diurus oleh bank retail di mana-mana, sekarang diambil alih oleh BRI ini juga yang harus kita apresiasi," sambung dia.

Selain itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta, juga merasa senang adanya Holding BUMN Ultra Mikro (UMi), di mana memberikan pembiayaan ke seluruh pelaku UMKM. Kekinian, nasabah UMi telah mencapai 8,2 juta dengan plafon pembiayaan sebesar Rp 10 juta.

Kemudian, lanjut Jokowi, ada program Mekaar yang dijalankan oleh PNM di mana bisa memberikan kredit kepada pelaku usaha dengan maksimal nilai Rp 25 juta.

Dia mencatat, nasabah PNM Mekaar telah mencapai 15,2 juta.

"Saya ingat segmen mekaar di tahun 2015 itu nasabahnya baru 400.000 kurang lebih, sekarang sudah sampai 15,2 juta,. Karena yang saya tahu saya kasih contoh PNM Mekaar dari 400.000 melompat menjadi sekarang 15,2 juta, kemudian kredit yang diberikan sudah Rp 244 triliun dari yang sebelumnya 2015 saya ingat 2015 kurang lebih Rp800 miliar, kemudian masuk Rp244 triliun itu angka yang lompatan besar sekali. Mestinya hal hal seperti ini diberikan apresiasi," pungkas dia.

Baca Juga: Pemprov Yogyakarta-Tokopedia dan Tiktok Latih UMKM Adopsi e-Commerce

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI