Menghadapi potensi pasar yang terbentang luas saat ini, Turrima ingin memasukinya dengan kekuatan penuh. Oleh karena itu, mereka mengajak para profesional yang memiliki pengalaman manajerial di perusahaan multinasional atau brand global dan terbukti sukses pada posisi pimpinan perusahaan untuk bergabung menyongsong kemajuan Turrima.
Pada tahap awal ini, mereka mencari kandidat manajer produksi yang sudah berpengalaman mengelola pabrik, manajer operasional dan manajer pengembangan usaha yang memiliki pengalaman pengembangan bisnis dan arena pemasaran baru.
Untuk itu, Turrima mengajak para kandidat untuk bergabung dalam event “Meet the Founders” yang akan diadakan pada Kamis 14 Maret 2024. Dalam acara tersebut, para kandidat akan dipertemukan dengan para founder perusahaan untuk berdialog menyumbangkan ide bisnis terbaik mereka.
Mulyono berharap, melalui event tersebut pihaknya bisa menjaring kandidat berlevel multinasional untuk mengembangkan bisnis Turrima ke skala global. Apalagi ke depan, Turrima juga akan membuka lebih banyak cabang di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
“Kami mengundang para profesional level global untuk bergabung mengembangkan pasar ekspor yang sudah kami rintis. Ketika perusahaan-perusahaan besar turun kinerjanya karena berbagai sebab, kami ingin memberi kesempatan kepada yang profesional yang ter-PHK untuk berkiprah di perusahaan nasional yang mulai go internasional,” ujarnya.
Yang unik, Turrima mengharuskan kandidat tersebut untuk siap tinggal bersama keluarganya di desa pinggiran Kabupaten Sragen tempat pabrik pusat berlokasi. Selain itu, mereka juga harus berani berkulit gosong di bawah paparan terik matahari dan bersedia belajar ngaji pada kyai kampung.
“Intinya, kami mencari kandidat yang lebih suka ngopi di pinggir sawah daripada kongkow di kedai kopi merek dari Amerika,” tambah Mulyono sambil tertawa kecil.
PT Turrima didirikan oleh Mulyono pada tahun 1998 dengan fokus pada produksi pupuk organik. Turrima menyasar pasar ekspor dan pasar dalam negeri, baik untuk segmen B2B maupun ritel. Perusahaan ini berkomitmen memberikan kontribusi positif bagi pertanian dengan menyediakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain di Sragen sebagai kantor pusat, saat ini Turrima memiliki 9 pabrik pupuk kompos di berbagai daerah, termasuk di Wonogiri dan Lampung.
Dalam praktiknya, Turrima juga menggalang kerja sama dengan beberapa peternak lokal. Melalui formula ciptaan Mulyono yang merupakan alumnus jurusan Kimia Universitas Negeri Surakarta (UNS), Turrima telah membantu para peternak untuk mengolah kotoran ternaknya agar bisa menjadi pupuk yang berharga.
Baca Juga: Himpo Jamin Ketersediaan Satu Juta Ton Pupuk Organik Bersubsidi di 2024