Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan akan kembali memangkas jumlah perusahaan BUMN menjadi tinggal 30 saja.
Saat ini kata Erick jumlah perusahaan BUMN sebanyak 41. Hal tersebut sejalan dengan road map Kementerian BUMN untuk tahun 2024-2034.
"Kalau bisa BUMN berjumlah 30-an. Sekarang kan 41. Nah, ke depan 30-an," ucap Erick kepada wartawan di sela-sela acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Jika itu benar, berarti sebanyak 11 BUMN akan segera dibubarkan atau dilebur oleh Erick Thohir.
Baca Juga: Gebrakan Prabowo Sebelum Sah Jadi Presiden: Tak Butuh Hotel BUMN Hingga Rasionalisasi
Erick menambahkan rencana pemangkasan ini sebenarnya bukan ide baru. Sejak awal menjabat pada 2019, Erick telah merencanakan pengurangan jumlah BUMN.
Pada Juni 2020, Kementerian BUMN telah mengurangi jumlah entitasnya dari 142 perusahaan menjadi 107 perusahaan.
Ini dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Erick menegaskan bahwa BUMN harus memiliki tiga pilar. Pertama, BUMN harus menjadi korporasi yang sehat agar dapat berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan dividen.
Kedua, BUMN harus memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan yang ketiga BUMN harus menjadi penggerak ekonomi kerakyatan.
Baca Juga: Prabowo Tak Mau Ada BUMN Hotel