Gebrakan Prabowo Sebelum Sah Jadi Presiden: Tak Butuh Hotel BUMN Hingga Rasionalisasi

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 06 Maret 2024 | 09:43 WIB
Gebrakan Prabowo Sebelum Sah Jadi Presiden: Tak Butuh Hotel BUMN Hingga Rasionalisasi
Prabowo Subianto (gerindra.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sudah memulai gebrakan sebelum dirinya sah menjadi Presiden RI. Padahal, rekapitulasi dari KPU masih berjalan, meski dalam hasil rekapitulasi sementara Calon Presiden nomor urut 02 ini masih unggul dibandingkan lawannya.

Salah satu awal gebrakan Prabowo yaitu di sektor BUMN. Dia bahkan bilang, dirinya menginginkan BUMN mengelola hotel.

Dalam gebrakan ini, Dirinya meminta saran dari Menteri BUMN Erick Thohir apakah kebijakannya masuk akal atau tidak.

Prabowo juga membuka kesempatan kepada pihak lain, terkait saran kebijakan apa yang dikeluarkannya setelah menjabat sebaga kepala negara.

Baca Juga: Prabowo Subianto Soroti Dua Faktor 'Minus' Ekonomi Indonesia di MIF 2024

"Kita tidak perlu hotel BUMN. Menurut Anda bagaimana Pak Erick? Tapi saya minta nasihat Anda. Saya ingin mengambil pendekatan yang masuk akal. Saya ingin mendapatkan nasihat sebanyak-banyaknya dari manapun dan saya ingin input-input yang terbaik," ujarnya saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan yang dikutip Rabu (6/3/2024).

Ketua Umum Partai Gerindra ini beralasan, gebrakan ini bisa memberikan peluang bagi swasta untuk berinvestasi hingga menjalankan bisnis. Prabowo ingin swasta juga mendapatkan kesempatan membuka ruang bisnis.

Selain itu, Prabowo menginginkan adanya privatisasi BUMN. Dia juga meminta pendapat Erick Thohir dalam kebijakan ini.

"BUMN, Pak Erick, kita harus lakukan rasionalisasi. Kalau tidak ada alasan strategis apapun mungkin kita harus memiliki program untuk melakukan rasionalisasi privatisasi dari BUMN," ucap dia.

Pendapat Erick Thohir

Baca Juga: Prabowo Tak Mau Ada BUMN Hotel

Menhan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir mencoba kendaraan taktis Maung 4x4 di kompleks PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023). [Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Menhan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir mencoba kendaraan taktis Maung 4x4 di kompleks PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023). [Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]

Erick Thohir menanggapi permintaan pendapat Prabowo tersebut. Menurut dia, langkah calon presiden itu sejalan dengan programnya yang mengurangi jumlah BUMN.

Erick menilai, dengan mengurangi jumlah BUMN akan membuat lebih efisien dan berdaya saing.

"Dalam roadmap 2024-2034 kalau bisa BUMN jumlahnya 30-an, yang sekarang dari 108 jadi 41 itu baru tahun ini. Seperti yang Pak Prabowo sampaikan, misalnya apakah perlu BUMN mempunyai hotel yang banyak," kata Erick.

Ketua Umum PSSI ini mengakui, banyaknya hotel yang dimiliki oleh BUMN. Maka dari itu, Erick melakukan konsolidasi dari satu BUMN memiliki satu hotel, kekinian hanya tersisa 122 hotel.

"Memang dulunya setiap BUMN punya hotel, sekarang zamannya saya hotel-hotel itu dikonsolidasikan menjadi satu payung yaitu jumlah 122 hotel,"ucap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI